Warga Mesir Asyik Ngabuburit bersama Mumi
Warga Mesir sekarang dapat memanfaatkan pengalaman bersantap yang unik selama bulan suci Ramadan, saat mereka menikmati makanan berbuka puasa dan sahur di restoran baru yang berjarak hanya beberapa meter dari tempat bersemayam 22 mumi kerajaan yang baru saja dipindahkan ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Kairo.
Paket ngabuburit bersama mumi ini merupakan terobosan terbaru pengelola Museum Nasional Peradaban Mesir, demi meningkatkan jumlah kunjungan ke museum terbesar di dunia itu.
Sebelum berbuka puasa, pengunjung yang telah melakukan pendaftaran secara online sebelum kedatangan bisa keliling museum untuk menambah wawasan mengenai sejarah kerajaan yang memulai peradaban di Mesir.
Museum Nasional Peradaban Mesir berada di atas lahan seluas 490 ribu meter persegi di wilayah kota kuno Fustat, sekarang bagian dari Kairo.
Museum dibuka sejak Februari 2017 dan hingga saat ini memiliki koleksi sekitar 50 ribu artefak, menampilkan peradaban Mesir dari zaman prasejarah hingga saat ini.
"Mesir adalah negara yang sangat indah. Kami memberikan layanan ini sehingga orang-orang dapat mengenal museum. Mereka mengenal sejarah melalui museum dan di saat yang sama mereka bisa makan makanan enak di restoran. Menurut saya ini pengalaman yang menyenangkan, kata pemilik restoran Dina Al Sabban, seperti yang dikutip dari Reuters pada Minggu (2/5).
Salah satu pengunjung yang menikmati paket "ngabuburit bersama mumi" juga mengaku senang dan terkesan dengan pengalaman wisata baru ini.
"Benar-benar unik, karena Anda bisa menikmati museum hingga malam hari, ketika tidak ada satu orang pun di sana, jadi hanya ada Anda dan mumi. Anda memiliki semua ruang, waktu dan bahkan ketenangan pikiran untuk berpikir secara mendalam tentang pameran. Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya," ujar Farida Mostafa.
Koleksi permanen di Museum Nasional Peradaban Mesir dibagi menjadi dua wilayah terpisah, kronologis dan tematik.
Wilayah kronologis lalu dibagi lagi menjadi; Archaic, Firaun, Yunani-Romawi, Koptik, Abad Pertengahan, Islam, modern dan kontemporer.
Sementara wilayah area tematiknya dibagi menjad; Kebangkitan Peradaban, Sungai Nil, Sastra, Negara dan Masyarakat, Budaya, Keyakinan dan Pemikiran, dan Galeri Mumi Kerajaan.
Koleksi dari museum ini merupakan sumbangan dari museum-museum sejarah yang lebih kecil di Mesir, seperti Museum Mesir, Museum Koptik, Museum Seni Islam, Istana Manial dan Museum di Kairo, dan Museum Perhiasan Kerajaan di Alexandria.
Pada 3 April 2021, museum yang telah direnovasi dibuka secara resmi oleh Presiden Abdel Fattah El-Sisi.
Sehari sebelumnya, sebanyak 22 mumi diarak dari museum-museum kecil untuk pindah lokasi, termasuk 18 mumi raja dan empat ratu dari Museum Mesir dalam sebuah acara yang disebut Pawai Emas Firaun.
(reuters/ard)