Kenali Guillain Barre Syndrome yang Diderita Guru di Sukabumi

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 14:46 WIB
Penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) meruak setelah seorang guru honorer asal Sukabumi mengalami kelumpuhan. Apa sebenarnya penyakit ini?
Penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) meruak setelah seorang guru honorer asal Sukabumi mengalami kelumpuhan. Apa sebenarnya penyakit ini? ( iStockphoto/undefined undefined)

Penyebab GBS

Sampai saat ini penyebab pasti sindrom tersebut belum diketahui. Menurut CDC sekitar dua pertiga orang dengan Guillain-Barré mengembangkannya segera setelah mereka sakit diare atau infeksi saluran pernapasan.

Hal Ini menunjukkan bahwa respons imun yang tidak tepat terhadap penyakit sebelumnya memicu gangguan tersebut.

Mengutip Healthline, infeksi Campylobacter jejuni telah dikaitkan dengan Guillain-Barré. Campylobacter adalah salah satu bakteri penyebab diare paling umum di Amerika Serikat. Itu juga merupakan faktor risiko paling umum untuk Guillain-Barré.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Campylobacter sering ditemukan pada makanan setengah matang, terutama unggas.

Infeksi berikut juga telah dikaitkan dengan Guillain-Barré:

- Influenza
- Cytomegalovirus (CMV), yang merupakan strain virus herpes
- Infeksi virus Epstein-Barr (EBV), atau mononukleosis
- Mycoplasma pneumonia, yang merupakan pneumonia atipikal yang disebabkan oleh organisme mirip bakteri
- HIV atau AIDS

Dalam kasus yang sangat jarang, orang dapat mengembangkan penyakit tersebut beberapa hari atau minggu setelah menerima vaksinasi.

"Memang ada laporan kemunculan GBS dari beberapa vaksin contohnya vaksin influenza, tapi kejadiannya jarang sekali, dan kejadian GBS yg disebabkan karena vaksin Covid 19 belum pernah ada."

Apakah bisa sembuh?

Aldy mengungkapkan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Hanya saja untuk semua tergantung dari tingkat gejalanya saat pertama kali diperlukan. 

"Kalau misal tidak terlalu berat, tidak diberikan obat definitif. (Obat ini) hanya mengobati gejala lain, nyeri, kebas, rasa ga nyaman. (Pasien) hanya akan diobservasi, karena kami tahu akan sembuh sendiri," katanya.

"Kalau awal ditemukan lalu berat, lumpuh berat, sesak napas baru diberikan obat definitif, tapi ada beberapa pengobatan yang khusus GBS."

"Kalau gejala berat, segera ada penanganan, pasien akan sembuh. Kalau tidak segera ada penanganan, bisa sembuh tapi tidak sempurna. Kalau yang kena pernapasan, telat penanganan bisa fatal."

Kapan harus ke dokter?

"Tidak bisa diprediksi, munculnya kayak apa. Sebenarnya ada marker gen yang bisa dilakukan tapi setelah gejalanya muncul."

Terkait hal tersebut, Aldy mengungkapkan bahwa tanda awal untuk segera ke dokter adalah kedua tangan atau kedua kaki mengalami kelemahan yang progresif berlangsung cepat kurang dari seminggu.

(els/els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER