Selama ditutup, mekarnya bunga di taman hanya dinikmati oleh para tukang kebun.
"Ini membuat frustrasi, karena taman memiliki arti tersendiri saat bisa dinikmati pengunjung," kata Claire-Hélène Marron, salah satu dari 11 tukan kebun di Taman Monet.
Lihat juga:FOTO: Menjejak Ruang Imajinasi Auguste Rodin |
"Kami berusaha keras untuk membuatnya menjadi spektakuler dan mencoba untuk menciptakan kembali lukisan impresionis."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2019, sebelum pandemi, 717 ribu pengunjung berdatangan ke Taman Monet selama musim tujuh bulan sejak 1 April. Separuhnya berasal dari luar negeri.
Mulai Rabu, Taman Monet diizinkan untuk menyambut hanya 200 pengunjung per jam, lebih sedikit dari biasanya. Taman ini bisa dikunjungi dari pukul 09.00 sampai 18.00.
Saat lebah sibuk dengan bunga mekar dan angin musim semi menggelitik kolam dan bunga lili airnya, pengunjung yang wajib bermasker akan dipandu masuk dengan rute satu arah, mulai dari taman air berakhir di toko suvenir, demi meminimalisir kontak fisik.