Pengalaman Langka Terbang 3 Jam di Dekat Super Blood Moon

CNN Indonesia
Kamis, 27 Mei 2021 14:27 WIB
Fenomena Supermoon dan gerhana bulan total dinikmati 180 penumpang yang ambil bagian dari penerbangan "langka" di Australia kemarin.
Ilustrasi. (AFP/YURI KADOBNOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan berwarna kemerahan terlihat dari jendela kabin maskapai penerbangan Qantas, yang membuka rute spesial 'penerbangan Super Blood Moon' pada Rabu (26/5).

Fenomena langit yang langka itu dinikmati oleh penumpang maskapai penerbangan asal Australia itu yang telah memesan tiket penerbangan 'ke mana saja' dari ketinggian sekitar 15 ribu meter.

Melintasi langit di atas pelabuhan Sydney selama tiga jam, 180 pelancong duduk manis sembari menatap bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Luar biasa, saya pikir saya belum pernah wujud melihat [bulan] yang sedemikian rupa dari darat," kata penumpang Abdullah Khurram kepada CNN.

Tiket untuk penerbangan terjual habis dalam waktu 2,5 menit oleh para pelancong Australia yang haus penerbangan - saat ini terbatas pada perjalanan di dalam negeri atau ke Selandia Baru sebagai bagian dari gelembung perjalanan.

Rute langka

Supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik terdekatnya di orbitnya ke Bumi, yang berarti bulan terlihat lebih cerah dan lebih besar di mata manusia.

Sedangkan gerhana bulan total terjadi saat bulan melewati bayangan bumi, dan akibatnya terlihat semakin gelap dan merah.

Dua fenomena tersebut menciptakan Super Blood Moon.

"Warna merah berasal dari sinar matahari yang tersaring melalui atmosfer bumi - cincin cahaya yang diciptakan oleh semua matahari terbit dan terbenam yang berlangsung di sekitar planet kita pada saat itu," jelas NASA di situsnya.

Qantas bekerja dengan astronom Dr. Vanessa Moss untuk menciptakan "jalur penerbangan optimal di atas Samudra Pasifik". Maskapai memetakan jalur penerbangan di sekitar lintasan bulan terbit dan waktu gerhana total.

Hasilnya? Menjamin beberapa pemandangan bulan yang cukup spektakuler untuk semua penumpang di pesawat, yang telah membayar mulai dari AUS$499 untuk tiket ekonomi (sekitar Rp5,5 juta) per orang hingga AUS$1.499 (sekitar Rp16,6 juta) per orang untuk kursi kelas bisnis.

Pesawat lepas landas pukul 19.30 dan mendarat pukul 10.15. Total sekitar tiga jam pesawat berada di angkasa untuk "berdekatan" dengan bulan.

Astronom Moss, yang juga berada di pesawat untuk memberikan wawasan mengenai bulan kepada para penumpang, mengatakan kepada CNN sebelum penerbangan bahwa Super Blood Moon adalah kejadian yang sangat tidak biasa.

"Secara terpisah, Supermoon dan gerhana bulan total tidak begitu langka, tetapi jika Anda menggabungkan keduanya, itu bisa sangat langka," katanya.

Australia tidak akan menyaksikan bulan darah super lagi sampai 2033, Moss menambahkan.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Pengalaman Langka Terbang 3 Jam di Dekat Super Blood Moon

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER