Cara Agar Lansia Semangat Jalani Hidup

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mei 2021 08:31 WIB
Untuk membantu para lansia tetap sehat dan bersemangat menjalani hidup, sejumlah pakar kesehatan membagikan cara yang bisa Anda terapkan.
Ilustrasi. Untuk membantu para lansia tetap sehat dan bersemangat menjalani hidup, sejumlah pakar kesehatan membagikan cara yang bisa Anda terapkan. (iStockphoto/jacoblund)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di usianya yang telah lanjut, kegiatan para lansia mungkin tidak sepadat atau sesibuk sebelumnya karena stamina yang mulai menurun.

Namun, untuk membantu para lansia tetap sehat dan bersemangat menjalani hidup, sejumlah pakar kesehatan membagikan cara yang bisa Anda terapkan.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Johny Sulistio mengungkapkan bahwa salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi para lansia agar bisa beraktivitas bersama rekan-rekan seusianya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan yang dilakukan bisa beragam seperti memasak, membuat kerajinan tangan, menyanyi, berdansa dan lain-lain.

Menurutnya, saat para lansia bisa melakukan itu, kemudian akan muncul self rewarding dan inisiatif-inisiatif yang pada akhirnya membuat mereka lebih bersemangat.

"Saya mau ambil contoh, misal situasi jalan-jalan bersama. Bayangkan kalau ini dilakukan secara reguler, para oma dan opa sudah berpikir tanggal segini jalan-jalan, mau ketemu ini, membangun aura jadi bersemangat," ujarnya, seperti dikutip Antara.

Dia menambahkan, "Anda bisa menciptakan sesuatu yang membuat kehidupan para lansia ini terasa lebih ceria, sesuatu yang dekat dengan kehidupan dan keseharian mereka. Setelahnya, jadikan itu sebagai bagian dari rutinitas."

Johny kemudian mencontohkan, bahwa seorang lansia yang merupakan ibu dari rekannya langsung menunjukkan tanda-tanda bahagia setelah mendengar akan dipertemukan dengan teman sesusianya.

"Caregiver-nya, anaknya, saya ajak ngomong ajak ketemu sama opa yang satu itu (dengan temannya itu). Bayangkan, kami hanya bicara begitu saja, tiba-tiba suaranya menjadi lebih berbinar-binar. Kami coba fasilitasi. Satu, dua minggu dia masih berbinar lalu setelah itu lupa lagi. Namun kami stimulasi lagi, memberikan sebuah gairah hidup (untuk lansia)," tutur dia.

Contoh lainnya, Johny berbagi cerita tentang ibunya sendiri. Johny bercerita bahwa ibunya yang sangat suka menonton tayangan televisi, suatu waktu pernah diberi ponsel berukuran besar. Awalnya sang ibu menolak pemberian itu.

Tetapi saat Johny membangun koneksi dengan kakak sang ibunda di Belanda melalui ponsel itu, perlahan muncul ketertarikan. Kemudian, kegiatan berkontak lewat ponsel pun menjadi rutinitas sang ibu sehingga tak melulu terfokus pada televisi.

Dalam kesempatan yang sama, psikolog dari Universitas Indonesia, Indriati Makki mengatakan, para pendamping perlu memberi rasa aman dan nyaman dengan bahasa yang bisa lebih dipahami oleh para lansia.

Di antara indera lainnya, menurutnya, indera peraba jadi yang paling berperan memberikan rasa aman dan nyaman khususnya bagi lansia.

"Saya peluk, elus-elus, manusia itu inderanya bisa makin lama makin berkurang yang paling lama bertahan indera peraba, jadi diraba-raba dia bahagia. Indera peraba berperan sekali memberikan rasa aman dan nyaman," kata Indriati.

Menyiapkan kebutuhan finansial

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER