Penyebab Kanker Ovarium dan Cara Menurunkan Risikonya

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 09:15 WIB
Hingga saat ini, penyebab kanker ovarium tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Ilustrasi. Hingga saat ini, penyebab kanker ovarium tidak diketahui secara pasti. (iStockphoto/Milena Shehovtsova)

Beberapa cara dipercaya dapat menurunkan risiko kanker ovarium. Sejumlah cara ini melindungi ovarium dari berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

Berikut beberapa cara untuk melindungi ovarium Anda.

1. Kontrasepsi oral

Kontrasepsi oral atau pil KB diklaim dapat menurunkan risiko kanker ovarium. Semakin lama pil KB dikonsumsi, semakin rendah risiko yang ada. Penurunan risiko dapat berlangsung hingga 30 tahun setelah seorang perempuan berhenti mengonsumsi pil KB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, perlu dicatat pula, kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Risiko ini umum dimiliki oleh perempuan yang merokok secara aktif.

2. Ligasi tuba

Risiko kanker ovarium menurun pada perempuan yang menjalani ligasi tuba. Nama terakhir merupakan pembedahan yang dilakukan untuk menutup kedua tuba falopi.

3. Melahirkan

Perempuan yang pernah melahirkan memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker ovarium dibanding mereka yang tidak pernah melahirkan. Melahirkan lebih dari satu anak diklaim semakin menurunkan risiko kanker ovarium.

4. Salpingektomi

Beberapa penelitian menemukan bahwa salpingektomi dikaitkan dengan penurunan risiko kanker ovarium. Salpingektomi merupakan pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat satu atau dua saluran tuba. Saat kedua tuba falopi diangkat, risiko kanker ovarium jadi lebih rendah daripada saat hanya salah satu tuba falopi yang diangkat.

5. Menyusui

Semakin lama seorang perempuan menyusui, semakin rendah risikonya terkena kanker ovarium. Perempuan yang menyusui setidaknya selama 8-10 bulan memiliki penurunan risiko kanker ovarium yang lebih signifikan.

(asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER