Jakarta, CNN Indonesia --
Merupakan hal yang normal jika seseorang memiliki libido atau dorongan seks yang kuat. Namun ini bisa mengarah pada sesuatu yang tidak sehat saat dorongan seks jadi tak terkendali hingga mengalami kecanduan seks.
"Nafsu seksual yang sehat dapat dikendalikan. Jika seks tidak ada, itu mengecewakan tapi tidak sampai membuat orang hancur. Dengan kecanduan seksual, pecandu merasa putus asa untuk memiliki penyaluran, tidak peduli apa yang harus dilakukan," jelas Tina B. Tessina, psikoterapis, seperti dikutip Everyday Health.
Candu seks membuat seseorang sulit mengontrol pikiran seks, kebutuhan serta dorongan seks. Perilaku seksual kompulsif seperti ini bisa membawa konsekuensi mulai dari masalah kesehatan mental, relasi personal hingga berpengaruh pada kualitas hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda tidak bisa serta merta mendiagnosis diri atau orang lain mengalami kecanduan seks sebab ini sudah jadi ranah tenaga profesional. Namun seperti dilansir WebMD, ada beberapa tanda yang bisa mengarah pada potensi candu seks.
Berikut tanda kecanduan seks dan cara mengatasinya.
1. Pikiran seksual obsesif
Mereka yang kecanduan seks bisa menemukan diri terus-menerus berpikir tentang seks. Pikiran soal seks atau fantasi seksual bisa makin obsesif hingga mengganggu tugas atau tanggung jawab mereka.
2. Menghabiskan waktu berlebihan untuk seks
Kecanduan seks tidak selalu berkaitan gonta-ganti pasangan seksual. Jika seseorang menghabiskan banyak waktu dan energi untuk hubungan seks bisa jadi ini tanda bahaya.
3. Malu dan depresi
Kebutuhan seks yang mengarah pada candu bisa kemudian diselingi perasaan cemas, malu, depresi atau menyesal. Mereka malu sebab kesulitan mengendalikan dorongan seksual. Bahkan ada kemungkinan mereka menunjukkan tanda depresi dan ide untuk bunuh diri.
Simak tanda-tanda kecanduan seks lainnya di halaman berikut.
Berikut tanda kecanduan seks dan cara mengatasinya:
4. Kehidupan pribadi maupun sosial terganggu
Saking terpaku pada aktivitas seks, aktivitas bisa terganggu. Mereka bisa lalai akan tanggung jawab di sekolah atau kampus, pekerjaan, relasi persona bahkan bisa menarik diri dari interaksi sosial. Aktivitas seksual menjadi prioritas di atas aktivitas relaksasi atau hobi.
5. Masturbasi berlebihan
Masturbasi sebenarnya jadi cara sehat untuk mengeksplorasi seksualitas juga mengekspresikan dorongan seksual. Namun jika dilakukan berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, rasanya ini bisa menunjukkan potensi kecanduan seks.
6. Terlibat perilaku seksual berisiko
Dalam beberapa kasus, kecanduan seks bisa membuat orang terlibat dalam perilaku seksual berisiko atau tidak pantas. Ini mencakup eksibisionisme, seks di lokasi publik, seks tanpa pelindung, juga menggunakan jasa prostitusi. Perilaku seperti ini berisiko menularkan penyakit menular seksual.
7. Selingkuh
Ada dorongan untuk mencari pasangan seks baru meski sudah memiliki pasangan sah. Selingkuh bukan lagi jadi hal aneh demi mencari pasangan seks semalam.
8. Melakukan tindak kekerasan seksual
Dalam kasus ekstrem, kecanduan seks akan membuat orang terlibat dalam aktivitas kriminal dan kekerasan termasuk menguntit, memperkosa atau mencabuli. Meski demikian, sangat mungkin pecandu seks tidak terbukti terlibat dalam aktivitas kriminal.
Bagaimana tindak lanjutnya?
Jika Anda menemukan tanda-tanda ini pada diri atau pasangan, maka perlu berkonsultasi dengan tenaga profesional. Kathleen Nickerson, pendiri FeelBetterNetwork.com, sangat penting untuk berkonsultasi juga menemukan support group (kelompok pendukung).
"Jika Anda berada dalam satu hubungan dan perilaku orang lain melukai hubungan, Anda sebaiknya mendiskusikan ini dan menghasilkan rencana terkait bagaimana Anda berdua akan merespons dan mendukung satu sama lain," ujarnya.
Seperti dilansir Healthline, biasanya tenaga profesional akan merekomendasikan terapi dengan beberapa metode seperti rawat inap sehingga pasien ditarik dari kehidupan hariannya, terapi perilaku kognitif, juga terapi obat.