8 Tanda Kecanduan Seks dan Cara Mengatasinya

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 21:59 WIB
Berikut tanda kecanduan seks dan cara mengatasinya.
Ilustrasi. Terdapat sejumlah tanda kecanduan seks. (iStockphoto/KAZITAFAHNIZEER

Berikut tanda kecanduan seks dan cara mengatasinya:

4. Kehidupan pribadi maupun sosial terganggu

Saking terpaku pada aktivitas seks, aktivitas bisa terganggu. Mereka bisa lalai akan tanggung jawab di sekolah atau kampus, pekerjaan, relasi persona bahkan bisa menarik diri dari interaksi sosial. Aktivitas seksual menjadi prioritas di atas aktivitas relaksasi atau hobi.

5. Masturbasi berlebihan

Masturbasi sebenarnya jadi cara sehat untuk mengeksplorasi seksualitas juga mengekspresikan dorongan seksual. Namun jika dilakukan berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, rasanya ini bisa menunjukkan potensi kecanduan seks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Terlibat perilaku seksual berisiko

Dalam beberapa kasus, kecanduan seks bisa membuat orang terlibat dalam perilaku seksual berisiko atau tidak pantas. Ini mencakup eksibisionisme, seks di lokasi publik, seks tanpa pelindung, juga menggunakan jasa prostitusi. Perilaku seperti ini berisiko menularkan penyakit menular seksual.

7. Selingkuh

Ada dorongan untuk mencari pasangan seks baru meski sudah memiliki pasangan sah. Selingkuh bukan lagi jadi hal aneh demi mencari pasangan seks semalam.

8. Melakukan tindak kekerasan seksual

Dalam kasus ekstrem, kecanduan seks akan membuat orang terlibat dalam aktivitas kriminal dan kekerasan termasuk menguntit, memperkosa atau mencabuli. Meski demikian, sangat mungkin pecandu seks tidak terbukti terlibat dalam aktivitas kriminal.

Bagaimana tindak lanjutnya?

Jika Anda menemukan tanda-tanda ini pada diri atau pasangan, maka perlu berkonsultasi dengan tenaga profesional. Kathleen Nickerson, pendiri FeelBetterNetwork.com, sangat penting untuk berkonsultasi juga menemukan support group (kelompok pendukung).

"Jika Anda berada dalam satu hubungan dan perilaku orang lain melukai hubungan, Anda sebaiknya mendiskusikan ini dan menghasilkan rencana terkait bagaimana Anda berdua akan merespons dan mendukung satu sama lain," ujarnya.

Seperti dilansir Healthline, biasanya tenaga profesional akan merekomendasikan terapi dengan beberapa metode seperti rawat inap sehingga pasien ditarik dari kehidupan hariannya, terapi perilaku kognitif, juga terapi obat.

(els/agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER