5 Tips Aman saat Anak Sekolah Tatap Muka

CNN Indonesia

Senin, 07 Jun 2021 14:47 WIB

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat anak datang ke sekolah tatap muka. Berikut tips aman saat anak sekolah tatap muka. — Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat anak datang ke sekolah tatap muka. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekolah tatap muka direncanakan akan kembali dibuka pada Juli mendatang, bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Meski keputusan tersebut akan diserahkan kepada orang tua, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat anak datang ke sekolah tatap muka.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dari jumlah total penderita Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 8,5 persen merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Angka kematiannya terbilang lebih sedikit dan biasanya gejalanya lebih ringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tetap ada laporan pasien anak-anak yang kritis.

Pilihan Redaksi

Sejumlah penelitian terbatas yang dilakukan oleh sejumlah negara mendapati risiko anak tertular Covid-19 lebih kecil ketimbang orang dewasa. Anak yang diteliti antara lain yang berumur di bawah 18 tahun, 15 tahun, dan 9 tahun.

Namun, berbeda dengan anak usia di bawah 1 tahun, risiko terkena Covid-19 lebih besar.

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur, Tuty Mariana mengatakan hingga saat ini, sejumlah klaster muncul di sekolah-sekolah di berbagai negara karena biasanya gejala pada anak lebih sedikit dan sakitnya tidak terlalu parah, kasus positif kadang tak terdeteksi.

Data studi awal pun menunjukkan tingkat penularan di kalangan remaja lebih tinggi ketimbang pada anak berusia lebih muda.

"Yang pasti, kesadaran anak untuk menerapkan protokol kesehatan secara umum lebih rendah ketimbang orang dewasa. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peran anak-anak dalam penularan Covid-19 di sekolah," ujar Tuty dalam keterangan resmi.

Untuk itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan dari penularan Covid-19 saat anak kembali ke sekolah.

Berikut sejumlah tips aman saat anak sekolah tatap muka dari Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, Ria Yoanita.

1. Cek kesehatan anak

Ria menyarankan untuk melakukan pemeriksaan anak secara berkala, termasuk mengukur suhu tubuh anak setiap hari.

Akan lebih baik lagi jika ada thermo gun yang lebih cepat menampilkan hasil pengukuran suhu tanpa bersentuhan dengan permukaan kulit.

Jika suhu tubuh anak di atas batas, batuk, dan sesak napas sebaiknya minta izin untuk tetap di rumah.

Simak tips aman saat anak sekolah tatap muka lainnya di halaman berikut.

2. Ajari anak praktik kebersihan

Sebagian besar anak disebut cenderung sulit menjaga kebersihan. Untuk itu, diperlukan trik agar anak
terbiasa menjalani hidup bersih.

Orang tua bisa mulai mengajari anak mencuci tangan sambil menyanyi dengan durasi sekitar 20 detik. Coba pilih lagu kesukaan anak agar hatinya senang saat mencuci tangan.

Pilihan Redaksi

Selain itu, biasakan anak untuk membawa air minum dan peralatan makan sendiri dari rumah.

"Di masa pandemi Covid-19, membeli makanan dan minuman dengan peralatan dari penjual berisiko menimbulkan penularan. Sebab, alat-alat itu digunakan oleh banyak orang secara bergantian. Meski sudah dicuci, tetap ada risiko penularan," kata Ria.

Dan yang terpenting, ajari anak buang sampah dengan benar serta cara mengenakan masker yang benar. Ingatkan untuk merusak masker dulu sebelum membuangnya agar tidak digunakan ulang.

3. Etika batuk dan bersin

WHO memperingatkan agar semua orang menerapkan etika batuk dan bersin, yakni:

- Tidak melepas masker saat bersin atau batuk karena masker dapat menahan percikan.
- Segera buang masker dan ganti dengan yang baru bila sudah basah.
- Tidak menyentuh wajah saat bersin atau batuk. Gunakan tisu atau lengan baju bagian dalam untuk menutupi hidung dan mulut.
- Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau hand sanitizer setelah bersin atau batuk.
- Orang tua dapat mengajari etika ini dengan memberikan contoh kepada anak. Anak akan lebih mudah mengikuti bila melihat langsung contoh dari orang tua.

4. Hindari transportasi umum

Ria mengatakan bahwa tidak disarankan untuk menggunakan transportasi umum bagi siswa untuk pergi dan pulang dari sekolah.

"Sebaiknya antar dan jemput anak dengan kendaraan pribadi bila memungkinkan," katanya.

Jika tidak, sekolah dapat berkoordinasi dengan dinas perhubungan di daerahnya untuk menyediakan sarana transportasi khusus siswa sekolah, tidak bercampur dengan masyarakat umum.