Sinar Matahari Pagi Bisa Bikin Tidur Malam Lebih Lelap
Istirahat yang nyaman di malam hari hingga tidur lelap menjadi salah satu cara terpenting agar hidup lebih baik. Dengan tidur nyenyak, Anda bisa merasa rileks dan mengendalikan level stres.
Tapi tidak semua orang bisa tidur nyenyak di malam hari. Riset yang dilakukan oleh Formulate Health di Inggris mengatakan 36 persen orang dewasa mengalami kesulitan tidur nyenyak. Meski penelitian tentang insomnia di dalam negeri masih jarang, bukan berarti warga Indonesia bebas dari masalah tidur ini.
Menurut pakar Unair, prevalensi insomnia di Indonesia pada 2018 mencapai 26 juta orang atau 10 persen dari jumlah populasi. Angka ini masih yang tertinggi di Asia.
Padahal, insomnia parah bisa berdampak buruk pada kesehatan. Mulai dari sulit konsentrasi, prestasi kerja memburuk, bahkan bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Sebenarnya, ada cara mudah agar bisa jatuh tertidur pulas di malam hari. Anda hanya perlu mendapat sinar matahari yang cukup saat bangun tidur di pagi hari.
Profesor Neurobiologi dan Oftalmologi di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, Dokter Andrew Huberman mengatakan, apa yang pertama kali dilakukan saat seseorang bangun tidur berkontribusi pada tidur di malam hari.
"Apa yang kita lakukan dalam keadaan terjaga menentukan kapan kita tertidur, seberapa cepat kita tidur, apakah lelap atau tidak, dan bagaimana perasaan kita saat bangun esok hari," kata Huberman, seperti dikutip dari Stylist.
Kunci untuk menyiapkan tubuh Anda untuk hari yang baik adalah pergi keluar rumah dalam satu jam pertama di pagi hari, tepat setelah bangun tidur. Anda butuh mendapatkan sinar matahari pagi yang membuat hormon kortisol meningkat.
Huberman mengatakan, cepat atau lambatnya Anda jatuh tertidur di malam hari disebabkan oleh reaksi kimia yang terjadi saat terkena sinar matahari. Di dalam tubuh akan terjadi reaksi untuk membentuk kortisol dan melatonin. Kedua hormon ini yang akan berkontribusi pada istirahat Anda.