Tinggi, ramping, dan berwarna cerah, "rumah tabung" Hanoi mendominasi jalan-jalan kota saat 9 juta orang bersaing memperebutkan ruang di ibu kota Vietnam yang telah penuh sesak.
Meskipun ada banyak vila dan rumah taman yang dibangun selama masa kolonial Prancis di Vietnam, hanya ada sedikit rumah megah di Hanoi.
Sebaliknya, jalan-jalan yang dipenuhi pepohonan dipenuhi dengan tempat tinggal yang hampir empat meter, tetapi kedalamannya tiga kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, rumah tabung dihuni keluarga yang terdiri dari empat orang, tetapi dua sampai tiga generasi terkadang harus berdesak-desakan di dalamnya.
Rumah tabung pertama - yang dikenal sebagai "nha ong" dalam bahasa Vietnam - diperkirakan muncul di ibu kota pada akhir abad ke-19, ketika penduduk desa yang ingin menjual perak, jamu dan peralatan tradisional mulai pindah ke daerah tersebut.
Gaya arsitektur sempit ini berevolusi dari ruang yang terbatas, kata Tran Quoc Bao, dosen senior di Universitas Nasional Teknik Sipil.
Desainnya masih menjadi favorit di Hanoi modern, di mana arsitek sekarang menyebutnya sebagai "rumah berdampingan".
"Model rumah ini sangat penting untuk seorang arsitek perkotaan (hari ini). Rumah yang berdampingan adalah kombinasi dari tempat tinggal tradisional dan modern," kata dosen yang berbasis di Hanoi kepada AFP, menambahkan bahwa rumah seperti ini juga dapat ditemukan di banyak kota Vietnam lainnya.
Pemandangan "rumah tabung" di Vietnam, juga sempat muncul dalam lukisan pemandangan Old Quarter pada era 60-70an karya pelukis Bui Xuan Phai.
Selain yang berbentuk jadul, saat ini juga telah banyak "rumah tabung" yang dibangun dengan arsitektur modern dan minimalis. Biasanya pemilik ialah eksekutif muda atau keluarga muda.