A TO Z

Demam Berdarah: Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 15:17 WIB
Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) diperingati oleh negara-negara ASEAN setiap 15 Juni. Berikut penjelasan lengkap soal DBD, mulai dari gejala hingga pencegahan.
Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) diperingati oleh negara-negara ASEAN setiap 15 Juni. Berikut penjelasan lengkap soal DBD, mulai dari gejala hingga pencegahan. (Pixabay/skeeze)

Pertolongan pertama pada DBD

Female drinking from a glass of water. Health care concept photo, lifestyle, close upIlustrasi minum air. (iStockphoto/fizkes)

Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan, pertolongan pertama demam berdarah dapat dilakukan dengan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berbaring di tempat tidur (bed rest) selama mengalami demam

2. Minum obat pereda demam yang aman

3. Kompres tubuh dengan air hangat

4. Minum banyak air, sekitar 1-2 liter. Semua cairan diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna coklat dan merah (susu coklat, sirup merah).

5. Bila terjadi kejang (jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian, tidak memberikan apapun lewat mulut selama kejang)

Jika dalam 2-3 hari panas tidak turun atau panas turun disertai timbulnya gejala dan tanda lanjut seperti perdarahan di kulit (seperti bekas gigitan nyamuk), muntah-muntah, gelisah, mimisan dianjurkan segera dibawa berobat/periksakan ke dokter atau ke unit pelayanan kesehatan untuk segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan.

Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Menurut Miftah, penanganan pada DBD ada yang rawat jalan dan juga rawat inap.

"Ketika dia bisa minum makan enak bisa pulang dengan monitoring ketat karena pada prinsipnya yang bisa menyembuhkan DBD adalah daya tahan tubuh orang itu sendiri," ungkapnya.

Sejauh ini, dia mengatakan bahwa belum ada obat khusus untuk virus DBD. Sehingga, umumnya rumah sakit akan memberi pengobatan pendukungan agar daya tahan tubuh pasien meningkat.

"Jadi dokter akan menyarankan kebutuhan cairan yang cukup, lalu dilanjutkan dengan kebutuhan nutrisi. Tanpa nutrisi yang bagus ya akan sama saja," ujarnya.

"Hanya saja yang jadi masalah orang DBD kadang mual muntahnya banyak, sehingga ini bisa jadi masalah enggak nafsu makan."

Terlepas dari kebutuhan asupan cairan dan nutrisi yang baik, Miftah mencatat bahwa istirahat secara penuh pun dibutuhkan.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Selain mengenal tanda dan gejala demam berdarah, berikut upaya pencegahannya. Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu :

1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, di antaranya:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3. Menggunakan kelambu saat tidur
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Miftah menambahkan untuk memastikan kamar dalam kondisi aman ketika siang hari. Pasalnya, nyamuk ini aktif ketika siang hari.

"Saat berada di kamar siang hari, pastikan kamar sudah disemprot atau menggunakan kelambu atau memakai obat anti nyamuk. Usahakan jangan lembab dan gelap," ujarnya.

(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER