Tri Ardian Rinalda dan Alyzar Aviandi, dua siswa SMA unggulan CT Arsa Sukoharjo berhasil mendapat nilai sempurna dalam UTBK SBMPTN 2021.
Ardian mendapat nilai sempurna yakni 1.000 untuk tes matematika, sedangkan Alyzar pada tes fisika. Keduanya saat ini sudah diterima di perguruan tinggi pilihannya masing-masing.
Ardian lulus seleksi di Teknik Elektro Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih beasiswa Mitsui Bussan Jepang untuk bidang studi matematika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Ardian tengah mempertimbangkan akan memilih antara ITB atau beasiswa ke Jepang. Sementara, Alyzar juga sudah diterima di Universitas Negeri Semarang (Unnes) program studi informatika.
Ardian mengatakan tak ada yang istimewa dengan caranya belajar sehari-hari. Namun Ardian mengaku suka dengan mata pelajaran matematika selama sekolah. Dia juga tak menyangka bisa mendapatkan nilai sempurna di tes UTBK SBMPTN 2021.
"Memang suka matematika sama kimia. Karena suka, belajarnya jadi mudah. Sebenarnya yang penting paham konsep, nggak perlu menghafal rumus. Kemarin ujian akhir sekolah alhamdulillah dapat nilai 99 di matematika," ujar pria asal Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal itu, mengutip Detikcom, Sabtu (19/6).
Selain itu, Ardian juga lebih sering menggunakan waktu luang untuk belajar dan memahami materi SBMPTN yang bisa dikuasai di sisa waktu sebelum seleksi tiba.
"Kalau misalkan ada materi yang kamu kurang bisa, setidaknya hafalkan cara-cara cepat atau triknya gimana," ujar Ardian.
Sementara itu, Kepala SMA Unggulan CT ARSA Sukoharjo Usdyanto mengakui baik Ardian maupun Alyzar memang murid berprestasi hingga tingkat nasional.
Di sisi lain, Usdyanto menambahkan sekolahnya juga menerapkan stretegi pembelajaran yang berbeda guna persiapan UTBK SBMPTN.
"Kelas 10 itu sudah menggeser sebagian materi dari kelas 11 dan 12. Demikian juga kelas 11 menggeser sebagian materi kelas 12. Nah, di semester 5 inilah akhir semua materi di kelas 12. Sehingga kita bisa konsentrasi, semua anak kita bekali untuk bisa memperoleh prestasi yang terbaik untuk seleksi perguruan tinggi," jelas Usdyanto.
Ia menyebut strategi di sekolahnya diistilahkan 'Melompat tapi selamat, dan menerobos regulasi tapi tidak melanggar'.