HARI KELUARGA NASIONAL

Orang Tua, Kunci Ketahanan Mental Keluarga

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 19:45 WIB
Menjaga kesehatan mental dalam keluarga dimulai dari orang tua terlebih dahulu.
Ilustrasi. Menjaga kesehatan mental dalam keluarga dimulai dari orang tua terlebih dahulu. (Istockphoto/ Fizkes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi memicu melemahnya mental pada banyak orang. Hal ini tak akan lepas dari pengaruh keluarga, sebagai lingkungan terkecil kehidupan bagi setiap individu.

Menjaga kesehatan mental dalam keluarga dimulai dari orang tuanya terlebih dahulu. Psikolog Meriyati mengatakan, orang tua perlu melatih dan meregulasi emosi. Utamanya, menerima emosi itu sendiri.

"Cek kondisi kita. Apa, sih, yang dirasakan? Apa yang kita pikirkan?" ujar Meri dalam webinar bersama RS Pondok Indah, Selasa (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi tak pasti seperti saat ini membuat seolah ada banyak hal yang harus diselesaikan. Sebaiknya, Anda pilah mana yang ada di dalam kontrol dan mana yang tidak. Meri mengatakan, keinginan untuk mengatasi masalah yang jelas tidak berada di dalam kontrol hanya akan menimbulkan kecemasan.

Orang tua juga perlu membedakan rasa takut dan cemas. Takut, berarti ancaman itu sudah ada atau nyata. Cemas, berarti ancaman itu antara ada dan tiada.

Terakhir adalah pentingnya menenangkan emosi. Masalah apa pun, yang dibarengi dengan emosi yang menyulut, tak akan selesai.

"Emosi yang intens bisa mengganggu kinerja otak depan yang bertugas memberi keputusan dan penilaian benar atau salah," jelas Meri.

Dari Orang Tua Turun ke Anak

Orang tua yang telah mampu mengontrol mentalnya sebagaimana yang dijelaskan di atas, diharapkan bisa lebih peka akan kondisi anak. Tak seperti orang dewasa, anak belum fasih untuk mengkomunikasikan rasa cemas dan takut.

Apalagi bagi remaja, kebahagiaan semu di dunia digital yang begitu lumrah di masa pandemi perlahan akan menimbulkan perasaan sepi dan kekosongan.

"Anak bisa melakukan percobaan self harm, lalu merasa tidak cukup sehingga ada rasa frustasi, dilakukan berulang, terpuruk dan ingin mengakhiri rasa sakit," jelas psikiater Anggia Hapsari, dalam kesempatan serupa.

ilustrasi orang tua dan anakIlustrasi. Orang tua jadi kunci ketahanan mental keluarga. (Istockphoto/ Fizkes)

Apa yang perlu dilakukan orang tua?

Menurut Anggia, orang tua sebaiknya menerima keadaan anak dan tidak menganggap remeh. Yang kerap terjadi, orang tua meremehkan apa yang terjadi pada anak.

Misalnya saja, anak yang merasa lelah tanpa sebab dan tidak semangat belajar. Orang tua kemudian akan memberikan narasi bernada meremehkan untuk si buah hati.

Padahal, kata Anggia, anak hanya perlu didengar dan diterima. Hal ini menjadi cara utama untuk mendampingi anak.

"Lakukan pendampingan tanpa judgement. Saat anak didengarkan, mereka tahu ada orang tua yang ada buat mereka," imbuhnya.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER