Dikepung Mal & Permukiman, Kebun Salak Condet Terancam Punah

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jun 2021 12:50 WIB
Kebun Salak Condet semakin terhimpit mal, hotel, dan jalan tol. Cagar Buah Condet berusaha menyelamatkan maskot DKI Jakarta itu dari kepunahan.
Petugas merawat tanaman salak condet di Kebun Cagar Buah Condet (KCBC), Balekambang, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyusuri Jl. Kayu Manis, Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, seolah tak ada bedanya seperti pemandangan Kota Jakarta pada umumnya. Pada kanan dan kiri jalan itu didominasi oleh bangunan permukiman warga.

Namun puluhan tahun yang lalu, daerah yang kini padat dengan penduduk tersebut merupakan lahan perkebunan milik warga. Tanamannya beraneka, salah satunya adalah Salak Condet.

Buah dengan nama latin Salacca zalacca itu merupakan maskot Jakarta bersama dengan Elang Bondol. Namun seiring dengan perkembangan zaman, keberadaannya semakin sulit ditemukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di daerah asalnya sendiri, bahkan sudah jarang ditemui warga Condet yang memiliki kebun salak itu. Kalaupun ada jumlahnya bisa dihitung dengan jari dan luas perkebunan yang dimiliki juga tidak terlalu besar.

Tapi, ternyata ada sedikit dari lahan tersisa yang masih ditanami buah itu berada di Cagar Buah Condet.

Lahan perkebunan seluas kurang lebih 3,7 hektare itu dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai tempat budidaya salak dan duku Condet.

Upaya pelestarian

Pemprov DKI Jakarta sejak 2007 telah menjadikan Cagar Buah Condet sebagai lahan konservasi.

Langkah inisiatif dari Pemprov DKI dalam upaya melestarikan salak Condet itu dilakukan dengan membebaskan lahan-lahan yang tadinya dimiliki oleh warga.

Salah satu warga yang lahannya dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut adalah Asnawi. Pria asli Condet itu saat ini juga bekerja sebagai petugas di Cagar Buah Condet.

Asnawi mengatakan bahwa dirinya bersama sejumlah warga lainnya merelakan lahannya dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan tempat konservasi Salak Condet.

"Antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, lebih kita utamakan kepentingan umum yang dampaknya kalau masih ada pohon, pertama untuk penyerapan, kedua berbagi oksigen," kata Asnawi, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Rabu (30/6).

Asnawi setiap harinya bekerja sebagai petugas perawat tanaman di Cagar Buah Condet.

Asnawi bersama tujuh pegawai lainnya dengan tugas berbeda-beda bahu membahu dalam merawat dan menjaga tanaman yang ditanam di sini.

Dia mengatakan saat ini setidaknya ada sekitar 3.000 pohon Salak Condet yang telah ditanam.

Dalam setahun, Salak Condet bisa dua kali panen. Buahnya memiliki rasa dan keunikannya tersendiri dibandingkan salak jenis lainnya.

"Ketebalan daging beda. Kalau kita makan Salak Pondoh manis, tapi dagingnya tipis. Rasa Salak Condet juga macam-macam ada sepet, ada asam, manis," ujar Asnawi.

Bahkan, menurut Asnawi, Salak Condet memiliki hingga sembilan jenis varietas buah dengan rasa yang berbeda. Menurut dia, hal itu dipengaruhi salah satunya oleh tingkat kematangan buah.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Dikepung Mal & Permukiman, Kebun Salak Condet Terancam Punah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER