Charles Sobhraj, Pemangsa Backpacker di Thailand hingga Nepal

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 16:54 WIB
Sekitar tahun 1970-an sempat geger kasus perampokan dan pembunuhan sadis di Thailand sampai Nepal. Korbannya mayoritas turis backpacker.
Charles Sobhraj (tengah), sang
Jakarta, CNN Indonesia --

Hampir setengah abad setelah ia menebar ketakutan di sepanjang "rute hippie" tahun 1970-an, pembunuh berantai asal Prancis, Charles Sobhraj, yang sepak terjangnya diangkat menjadi serial drama TV 'The Serpent', masih menghantui kehidupan orang-orang yang melintasi jalannya.

Sekarang berusia 77 tahun dan dipenjara di sel isolasi di Nepal sejak 2003, Sobhraj dicurigai terlibat dalam setidaknya selusin pembunuhan di seluruh Asia pada 1970-an.

Modus operandinya adalah untuk memikat dan berteman dengan para korbannya -- banyak dari mereka adalah para backpacker asal Barat yang datang untuk wisata spiritual -- sebelum membius, merampok, dan membunuh mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serial TV, yang dibuat bersama oleh BBC dan Netflix, menyulap kembali pemandangan Bangkok tahun 1970-an yang kumuh dan ruwet.

Bintang Prancis Tahar Rahim memerankan Sobhraj, yang merayu dan memanipulasi korbannya tanpa dengan keji.

Pengakuan tetangga

Ketika Nadine Gires mengunjungi set syuting serial tersebut pada tahun 2019, ia melihat Rahim yang memerankan Sobhraj dan langsung membawanya kembali ke masa lalu.

"Saya ketakutan. Saya pikir dia telah melarikan diri dari penjara, bahwa dia akan kembali untuk melakukan kejahatan," katanya kepada AFP.

"Semuanya kembali terulang: kemarahan, ketakutan."

Sobhraj -- warga Prancis keturunan Vietnam dan India -- tiba di Bangkok pada Oktober 1975 bersama pacarnya dari Kanada dan seorang rekan India.

Mereka pindah ke sebuah flat di gedung yang sama dengan Gires, dekat distrik lampu merah Patpong yang terkenal di Bangkok.

Lokasi "sarang sang pemangsa" telah dihancurkan bertahun-tahun yang lalu, tetapi blok apartemen bekas yang digunakan dalam serial TV telah menjadi daya tarik wisata.

Gires, yang saat itu berusia 22 tahun, terkesan oleh Sobhraj -- yang mengaku seorang pedagang batu permata, sebuah taktik yang dia gunakan untuk memikat para backpacker yang kekurangan uang.

"Dia berpendidikan, sopan. Sebagai tetangga, kami tidak butuh waktu lama untuk saling mengenal," katanya. Tapi keraguan segera muncul.

"Banyak orang sakit di rumahnya. Dengan bercanda saya berkata kepada Charles: 'Kamu mengutuk mereka'."

Tapi Gires, sekarang berusia 67 tahun dan mengelola sebuah hotel di tepi pantai di Thailand selatan, mengatakan dia tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan Sobhraj.

"Kami pikir itu aneh, tapi bagaimana kami bisa membayangkan tipu muslihat seperti itu?" dia berkata.

Namun semuanya berubah pada Natal 1975, ketika seorang pemuda Prancis yang tinggal bersama Sobhraj menunjukkan kepada mereka sebuah brankas penuh paspor palsu.

"Dia memberi tahu kami: 'Dia meracuni orang'. Dia sangat ketakutan," jelasnya.

"Dia bukan hanya penipu, penggoda, perampok turis, tapi juga pembunuh jahat. Itu harus dihentikan."

Bersama diplomat Belanda Herman Knippenberg, dia mulai mengumpulkan bukti tentang aksi kriminal Sobhraj, seorang penipu dengan banyak identitas berbeda dan mahir menutupi jejaknya.

Gires menggeledah apartemen Sobhraj dan berkeliling ke tempat-tempat backpacker, mencari petunjuk tentang orang hilang.

Dalam salah satu adegan paling dramatis dan menegangkan, Sobhraj tidak sengaja berpapasan dengannya.

Momen di bulan Maret 1976 itu masih membekas dalam ingatan Gires.

"Di lobi hotel, seseorang menepuk pundak saya," kata Gires, yang sempat pergi ke London untuk membantu penulis naskah acara tersebut.

"Itu adalah momen paling menakutkan dalam hidupku."

Khawatir akan hidupnya, dia setuju untuk membiarkan Sobhraj membawanya pulang, berharap untuk menghindari kecurigaannya.

"Jantung saya berdetak 100 ribu kali per menit tetapi dia tidak menyadari apa-apa," katanya.

Bahkan sekarang, jika dibayangkan kembali, rasa takut itu tetap ada.

"Saya perlu tahu dia ditahan di penjara. Membayangkan dia bebas membuatku takut. Apa yang bisa dia lakukan sekarang setelah dia tahu tentang saya?" dia berkata.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

[Gambas:Youtube]



Charles Sobhraj, Pemangsa Backpacker di Thailand hingga Nepal

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER