Menakar Kebutuhan Vitamin C Harian saat Isoman Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 06:15 WIB
Vitamin C berguna untuk mengembalikan metabolisme tubuh, dianjurkan dikonsumsi bagi mereka yang sedang sakit, termasuk penderita covid-19.
Vitamin C merupakan salah satu pengobatan yang diberikan pada pasien Covid-19 untuk mengembalikan metabolisme tubuh. (iStockphoto/NatchaS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Vitamin C merupakan salah satu yang disarankan untuk dikonsumsi pasien Covid-19 untuk mengembalikan metabolisme tubuh.

Vitamin C bekerja sebagai antioksidan, mengurangi radikal bebas, anti-inflamasi, dan membantu kerja sistem imun dalam memerangi penyakit.

Dalam Pedoman Tatalaksana Pasien Covid-19 yang dibuat oleh lima organisasi profesi, vitamin C dianjurkan dikonsumsi oleh pasien Covid-19 tanpa gejala sebagai salah satu bentuk pengobatan, dengan saran dosis:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Tablet vitamin C non acidic 500 miligram per 6-8 jam diberikan oral (untuk 14 hari), atau
- Tablet isap vitamin C 500 miligram per 12 jam diberikan secara oral (selama 30 hari), atau
- Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet per 24 jam (selama 30 hari),
dianjurkan vitamin yang komposisi mengandung vitamin C, B, E, zink

"Vitamin C tidak perlu resep dokter, namun dikonsumsi sesuai anjuran pedoman yang berlaku," kata dokter spesialis penyakit dalam Sharifah Shakinahstaf yang juga Staff Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi FKUI-RSCM, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (30/6).

Lebih lanjut, Sharifah menjelaskan penggunaan vitamin C dalam terapi pasien Covid-19 merupakan salah satu bentuk  pendukung penyembuhan pasien.

Vitamin C diharapkan membantu perbaikan fungsi selular sistem imun.

Pemberian vitamin C pada pasien Covid-19 juga membantu menurunkan lama waktu perawatan dan kebutuhan ventilator pada pasien dengan gawat napas. Namun penggunaannya yang berlebihan dapat berbahaya.

"Pemberian vitamin C lebih dari 2.000 miligram per hari dapat mengakibatkan intoksikasi [keracunan] vitamin C. Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek samping seperti mual, nyeri ulu hati, hingga diare," kata Sharifah.

Apakah asupan suplemen vitamin C bisa diganti cukup dengan buah atau sayur?

Sharifah mengatakan bahwa asupan vitamin C sebenarnya bisa diperoleh lewat sayuran dan buah. Kendati demikian, jumlah kandungan vitamin C dalam buah atau sayuran tidak diketahui persis ukurannya.

"Jika dikonsumsi dari buah atau sayuran kita tidak tahu persis berapa gram vitamin C yang terkandung. Sehingga pada kondisi-kondisi tertentu, disarankan menggunakan suplemen dengan dosis yang terhitung akurat," ujarnya.

(tim)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER