CELOTEH WISATA

Traveler Berbagi Kisah Mewah sampai Kecoa di Penginapan

CNN Indonesia
Minggu, 04 Jul 2021 12:32 WIB
Anggey Anggraini, Ashari Yudha, Gemala Hanafiah dan Febrian berbagi pengalamannya mengenai tempat menginap yang pernah mereka sambangi.
Foto dari kiri ke kanan: Anggey Anggraini, Gemala Hanafiah, Febrian, dan Ashari Yudha. (Arsip Istimewa)

Pernah punya pengalaman horor saat bermalam di tempat penginapan?

Gemala: Ini untungnya belum pernah

Febrian: Pernah, beberapa kali. Salah satunya di Toraja. Ada salah satu hotel yang cukup terkenal di sana. Cuman saya mengalami sesuatu yang horor, diganggu oleh penunggu tempatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudha: Pernah ditempelin nenek tua berhantu gitu. Nempelnya di punggung. Gara-gara waktu itu ada aturan yang harusnya enggak boleh tapi malah saya lakuin. Gara-gara iseng waktu masih jiwa muda, masih berani, ada aturan gitu kayak pipis sembarangan gitu saya tetap lakuin. Ternyata malah ditempelin dan kebawa sampe mimpi.

Pernah bermalam di hostel? Apa tips utama dari Anda untuk turis yang ingin mencoba perjalanan hemat dana dan bermalam di sana?

Yudha: Yang pertama cari tahu dulu hostelnya di mana. Ada yang kamarnya campur, ada yang kamarnya cewek aja atau cowok aja, isinya berapa orang, terus apakah ada self-locker-nya kalau mau naruh barang. Ada breakfast atau enggak. 

Anggey: Sering jaman backpackeran! Seru dan bener-bener nambah wawasan dan pengalaman baru. Ketemu temen-temen traveler dari segala negara. Dan pastinya ngelatih ngomong bahasa Inggris kita biar lebih lancar convo-nya. Tips utama: liat review-nya! Wajib! Kita harus tau plus minusnya hostel itu. Jangan tergiur dengan harga murah aja.

ANGGEY ANGGRAINI TravelerAnggey Anggraini. (Arsip Anggey Anggraini)

Apakah Anda termasuk orang yang membaca review (ulasan) tentang suatu tempat penginapan sebelum memesannya? Perlukah turis percaya dengan ulasan?

Gemala: Ya, saya pasti melihat review penginapan itu terlebih dahulu, atau paling enggak bertanya pada teman yang sudah pernah menginap di sana.

Febrian: Oh iya sekali. Terutama kalau misalnya lagi mau ke luar negeri. Karena kadang tempatnya di foto bagus tapi review orang jelek. Kita percaya review orang yang mengalaminya sendiri, dibandingkan dengan foto dari hotelnya aja gitu.

Yudha: Ya pasti lah. Review itu minimal menjadi kayak patokan aja. Gak harus pasti. Gak harus 100 persen percaya. Paling enggak itu bisa memberikan gambaran bahwa tempat itu seperti apa. Kalau bisa cari hotel yang review-nya udah di atas sepuluh. Jadi lebih terpercaya. Kalau review 1-2 agak susah juga ya.

Anggey: Yes! Banget banget. Perlu percaya. Karena dari baca review kalian jadi tau plus minus dari sebuah tempat. Dan jadi ada gambaran nantinya gimana ketika bakal nginep di tempat penginapan tersebut.

Menu sarapan favorit Anda saat di tempat penginapan? Jika tersedia buffet, apa saja "rute" makan Anda selama di sana?

Gemala: Buah, telur dan salad, karena sarapan itu harus memenuhi kebutuhan protein, serat dan karbo kompleks.

Febrian: Biasanya saya paling suka makanan yang banyak variannya kalau untuk sarapan. Jadi kita bisa banyak memilih. Kalau saya paling suka menu makanan Indonesia dibandingkan menu makanan internasional.

Yudha: Semua favorit sih. Tapi saya biasanya nyarinya soto. Kalau misalkan nasi, kayak nasi goreng, umumnya menu hotel sama. Kalau soto kan beda-beda, setiap daerah punya soto sendiri.

Anggey: Hmm fresh fruit, sosis, nasi goreng hehe... Biasanya rutenya tuh ambil jus atau susu, ambil buah-buahan, ambil sereal, ambil makanan berat kaya nasi goreng atau soto dan sejenisnya.

Febrian TravelerFebrian. (Arsip Febrian)

Jika pandemi sudah berlalu, tempat penginapan apa yang ada dalam bucket-list Anda?

Gemala: Nihi Sumba di Sumba, semoga tercapai.

Febrian: Nomor satu sudah pasti Jepang. Karena biasanya saya bisa ke Jepang 3-4 kali dalam setahun. Because I really love Japan. Emang suka banget di sana. Wisatanya lengkap banget. Dari tempat makan sampai objek wisata ada. Kondisi alamnya juga masih bagus banget. Dan di sana pengen nginep di daerah Kyoto, yang bener-bener di tengah-tengah hutan. Ada beberapa hotel yang udah ada di benak aku.

Yudha: Karena sekarang sudah berkeluarga, pengennya mungkin nginepnya di tempat yang enak. Pengen balik lagi ke Plataran. Kemarin sempat ke Plataran Komodo. Tempatnya enak. Mungkin nanti mau nyoba ke Plataran Bromo. 

Anggey: Yang di luar Bali pastinya. Pengennya balik ke Labuan Bajo dan nginep di Local Collection dan Ayana Hotel Komodo. Sama pengen ke Lombok, nginep di SIWA Cliffs dan Seven Havens Residence.

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

(yul/ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER