Berikut sejumlah tanda lain yang menunjukkan sistem imun menurun.
Sistem imun lemah bisa ditandai dengan nyeri sendi berulang. Menurut Health Shots, saat sistem kekebalan lemah dalam waktu lama, akan timbul vaskulitis atau peradangan pada pembuluh darah karena gangguan autoimun atau infeksi. Selain itu, Anda bisa mengalami sendi bengkak, kaki juga sering nyeri karena peradangan lapisan sendi.
Hal ini umum ditemui pada pasien diabetes melitus. Namun masalah penyembuhan luka yang lambat bisa juga terjadi pada orang yang sistem imunnya lemah. Sistem imun yang lemah menyulitkan kulit untuk beregenerasi sehingga luka lebih lama sembuh. Berbeda saat kondisi sehat, pemulihan dan regenerasi kulit berlangsung cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ahli gizi Pooja Banga, sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel darah putih, kelenjar getah bening dan antibodi. Ketika sel darah putih berkurang, tubuh pun jadi lebih rentan terhadap infeksi.
"Terbukti secara medis bahwa jika menderita lebih dari 5 infeksi telinga, sinusitis bakteri kronis, lebih dari dua pneumonia atau membutuhkan lebih dari 3 sesi antibiotik dalam setahun, maka Anda harus berkonsentrasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh," kata Banga, seperti dikutip Indian Express.
Ada beberapa cara sederhana untuk mengembalikan kekuatan sistem imun.
- Diet seimbang. Makanan tertentu memang bisa menguatkan sistem imun, tetapi sebenarnya yang terpenting makan makanan dengan gizi seimbang agar semua kebutuhan nutrisi terpenuhi.
- Tidur cukup. Saat tidur, tubuh melepas kekuatan pemuliha atau sitokin protektif. Ini merupakan protein yang dilepas tubuh selama tidur yang berfungsi mendorong tidur dan melawan infeksi.
- Manajemen stres. Stres tidak bisa dihindari tapi bisa diatur dan dikontrol lewat meditasi, olahraga, menulis jurnal.
- Praktik kebersihan. Jaga kebersihan mulai dari tubuh sendiri termasuk dengan cuci tangan, menutup mulut dengan kain saat batuk, juga menjaga luka dalam kondisi tertutup.
- Aktivitas fisik rutin. Aktivitas fisik akan menjaga tulang tetap kuat, berpotensi mendorong bakteri paru keluar dan menurunkan risiko penyakit jantung.
(els/agn)