Yang Perlu Dilakukan Usai Sembuh Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 13:30 WIB
Usai dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19 ada sejumlah hal yang perlu dilakukan. Apa saja? (iStockphoto/Chinnapong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19 memang menjadi suatu hal yang melegakan karena berhasil melawan virus. Kendati demikian, penyintas Covid-19 tetap perlu melakukan pemeriksaan kesehatan demi memastikan tidak ada sistem tubuh yang terganggu.

Pemeriksaan apa saja yang penting dilakukan usai sembuh Covid-19?

Praktisi klinik, edukator pengamat kesehatan, dan relawan Covid-19, Muhamad Fajri Adda'i mengatakan idealnya semua pasien Covid-19 melakukan pemeriksaan darah dan thorax.

Akan tetapi, dengan situasi yang tidak memungkinkan seperti sekarang ini, hal tersebut sulit dilakukan apalagi dengan kendala akses kesehatan yang terbatas dan biaya yang tidak murah.

"Sebenarnya kalau untuk idealnya, iya. Karena ada sebagian, pada orang yang tidak bergejala pun, memang pasti ada bercak putih, atau terjadi peradangan infeksi di paru padahal dia enggak bergejala," kata Fajri, seperti dikutip Antara.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada ini, mengatakan rontgen berguna untuk pemeriksaan lanjutan bila ada gejala lain usai pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Menurut Fajri, ahli medis baru bisa melakukan tata laksana pengobatan jika terdapat indikasi yang tidak seharusnya.

"Itu untuk membantu menegakkan diagnosis dan yang namanya dokter melakukan pemeriksaan itu berdasarkan cerita dulu, terus pemeriksaan fisik, baru rontgen dan pemeriksaan penunjang, salah satunya swab," kata Fajri.

Selain rontgen, pasien Covid-19 idealnya juga melakukan pemeriksaan darah, apalagi jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan seperti jantung, pembekuan darah, hingga gangguan ginjal.

Pemeriksaan darah juga berguna untuk membedakan apakah seseorang menderita Covid-19, DBD atau thypoid, sebab gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini sedikit mirip.

"Kalau orang punya komorbid, idealnya dicek di rumah sakit, trombositnya, karena ada yang mirip-mirip juga sama DBD, typhoid. Yang penting cek-cek pembekuan darah, lihat apakah ada pembekuan darah di pembuluh darahnya, itulah kenapa kalau bisa dicek," ujar Fajri.

Fajri mengatakan 16 persen orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami pembekuan darah, terlebih yang memiliki komorbid. Pembekuan darah ini bisa dicegah dengan diberikan obat-obatan agar tidak semakin memburuk.

"Idealnya, semua pasien Covid19 di-rontgen, periksa darah juga," ujarnya.

(agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK