Kopi untuk Diet, Hal-hal yang Perlu Diketahui

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jul 2021 09:35 WIB
Kopi disebut-sebut dapat membantu menurunkan berat badan. Berikut selengkapnya mengenai kopi untuk diet.
Ilustrasi. Kopi untuk diet tak bisa dilakukan sembarangan. (IT-STUDIO/Pixabay)

Zat Aktif dalam Kopi

Kopi dinilai bermanfaat untuk diet karena mengandung zat aktif yang membantu proses metabolisme, di antaranya berikut.

1. Kafein

Kafein merupakan stimulan paling kuat dalam kopi karena dinilai dapat memecah lemak supaya lebih mudah dibakar oleh tubuh ketika proses metabolisme.

Walau demikian, kafein yang didapat dari kopi bila diminum berlebih bisa membuat tubuh mengalami intoleransi kafein. Dalam kondisi demikian, pengaruh kopi tak bisa lagi Anda dapatkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Asam Klorogenat

Asam klorogenat masuk ke dalam golongan senyawa polifenol. Nama terakhir merupakan senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas.

Senyawa aktif asam klorogenat juga diklaim dapat membantu penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

3. Teobromin

Teobromin adalah zat yang memiliki efek cukup serupa dengan kafein, namun skalanya lebih kecil pada tubuh.

Efek lain dari teobromin ini cenderung bersifat diuretik dan berpengaruh pada peningkatan suasana hati serta mampu merelaksasi otot dalam bronkus.

Healthline mencatat, meski zat aktif dalam kopi bisa membantu proses metabolisme, sejumlah penelitian mengungkap bahwa dampaknya tidak signifikan dalam menurunkan berat badan.

Efek Samping Kopi untuk Diet

Young woman lying in bedIlustrasi. Insomnia menjadi salah satu efek samping dari menggunakan kopi untuk diet. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Minum kopi sesekali saat diet boleh saja. Tapi, tidak disarankan berlebihan, karena bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti berikut.

1. Diuretik

Kafein serta teobromin dalam kopi bersifat diuretik yang mendorong Anda jadi lebih sering buang air kecil.

Ketika terlalu banyak membuang cairan, maka elektrolit penting dalam tubuh bisa ikut terbuang dan menyebabkan hipokalemia.

2. Perubahan hormonal

Pembatasan kalori selama menjalani diet dengan kopi memungkinkan Anda mengalami perubahan hormonal.

Hormon leptin dalam tubuh bisa saja mengirim sinyal ke otak sebagai tanda kenyang. Tapi, kemungkinan juga dapat sebaliknya, yang justru memicu rasa lapar berlebih.

3. Insomnia dan depresi

Mengandalkan kopi untuk menurunkan berat badan, terutama jangka panjang, tentu bukan cara yang benar. Pasalnya, asupan kafein bisa memicu insomnia dan berujung depresi.

Bahkan, sejauh ini, belum ada penelitian yang mendukung mengenai keamanan kopi untuk diet jangka panjang.

(avd/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER