Chankillo, Kalender Purba Bukti Kejeniusan Orang Peru Kuno

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 09:50 WIB
Observatorium Chankillo di Lima, Peru, yang berhasil masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. (AFP/JANINE COSTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah observatorium surya berusia 2.300 tahun di Peru, berupa struktur 13 menara batu yang dibangun di atas bukit yang berfungsi sebagai kalender kuno, dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada hari Selasa (27/7).

Observatorium Chankillo, dibangun oleh peradaban kuno sekitar dua milenium sebelum pembangunan kultus Matahari terkenal lainnya - selama kerajaan Inca - memungkinkan pengamatan astronomi yang sangat akurat, menurut penelitian terbaru.

Reruntuhan berdinding di puncak bukit sekitar 400 kilometer utara kota Lima telah lama membuat para ilmuwan bertanya-tanya.

Kemudian pada tahun 2007, sebuah studi di jurnal Science mengungkapkan ide, bahwa urutan menara yang didirikan antara 200 dan 300 Sebelum Masehi itu kemungkinan besar digunakan untuk "menandai titik balik matahari musim panas dan musim dingin", dan bahwa Chankillo "sebagian merupakan observatorium matahari."

Arkeolog Peru, Ivan Ghezzi, yang ikut menulis penelitian itu dengan rekannya asal Inggrism Clive Ruggles, mengatakan kepada AFP bahwa menara, yang didirikan "dengan sangat presisi", ditempatkan untuk menandai posisi Matahari yang berbeda "dan karenanya menandai tanggal yang tepat."

Tujuan situs itu adalah untuk mengatur pencatatan waktu dengan akurasi yang menakjubkan antara bulan, titik balik matahari dan ekuinoks, yang kemudian membantu penetapan musim tanam dan panen dan hari libur keagamaan.

Struktur ini berfungsi seperti jam raksasa, menandai berlalunya waktu selama rentang satu tahun.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

 



Chankillo, Kalender Purba Bukti Kejeniusan Orang Peru Kuno


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :