Dokter Hewan dari Institut Pertanian Bogor Ligaya Tumbelaka mengatakan kasus Covid-19 yang terkonfirmasi pada harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Tino dan Hari, merupakan yang pertama ditemukan di Indonesia.
"Di Indonesia kalau memang sudah ada hasil pemeriksaan lab PCR-nya, yang pertama dilaporkan, di kebun binatang Indonesia," tutur Ligaya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (1/8).
Ligaya menjelaskan selama ini banyak kasus hewan terserang virus lain namun dengan gejala yang menyerupai Covid-19, yakni hidung beringus, bersin, batuk dan aktivitas yang menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa ada hasil lab yang mengonfirmasi hewan tersebut terpapar Covid-19, kata Ligaya, maka kasus masih disebut terduga Covid-19. Diketahui pada kasus dua harimau di Ragunan, hasil swab PCR menyatakan satwa itu positif Covid-19.
Ligaya mengatakan kasus seperti ini sebelumnya pertama kali ditemukan di Bronx Zoo, New York, Amerika Serikat. Setidaknya lima harimau dan tiga singa di kebun binatang tersebut dilaporkan terpapar Covid-19 pada April 2020.
"Di beberapa kebun binatang di USA sudah mulai vaksinasi Covid untuk hewan liarnya juga. Vaksin yang dipakai khusus diproduksi oleh perusahaan Zoetis untuk hewan, jadi bukan vaksin untuk manusia. Sayangnya di Indonesia vaksin ini belum ada," tutur Ligaya.
Ia menjelaskan hewan dapat pulih dari Covid-19 asal cepat ditangani dengan pengobatan. Ligaya mengatakan kasus ini pun bisa terjadi pada hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, dan sudah pernah terjadi di luar negeri.
Namun, sambung dia, belum ada studi yang menunjukkan bahwa hewan dapat menularkan virus tersebut ke manusia. Hanya saja, studi menunjukkan manusia bisa menularkan Covid-19 ke hewan.
Untuk itu, ia menyarankan hewan hanya berinteraksi dengan manusia yang sehat. Sementara, jika hewan peliharaan terindikasi Covid-19, disarankan agar melakukan karantina dan menjalani pengobatan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap dua harimau Sumatera di Ragunan terpapar Covid-19. Saat ini, keduanya sudah berangsur pulih.
Anies mengatakan keduanya didapati mengalami sakit seperti gejala Covid-19. Pihak pengurus Taman Margasatwa Ragunan kemudian memanggil petugas swab dan hasil PCR menyatakan keduanya terpapar Covid-19.
"Kasus satwa terkena Covid-19 termasuk, terutama harimau dan singa, tidaklah unik. Telah banyak kasus serupa di berbagai negara lain. Tentu perawatan satwa terkena Covid-19 ini tidak sama dengan manusia," papar Anies melalui unggahan di Instagram.
(fey/agn)