Rekomendasi
Sayangnya, dari riset tersebut tidak disebutkan apa alasan yang diberikan para ibu kepada nakes soal keengganan mereka memberikan ASI eksklusif. Namun, dari temuan riset, para peneliti merumuskan beberapa rekomendasi bagi semua pihak:
- Praktik konsultasi tetap diberikan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layanan konsultasi pemberian ASI eksklusif selama pandemi harus tetap diberikan. Sebagai penyesuaian, konsultasi dilakukan dengan tatap muka di faskes (dengan jadwal yang sudah disepakati), kunjungan rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, kemudian via WhatsApp atau pesan singkat dan telepon.
- Saran buat ibu
Nakes memberikan saran-saran yang efektif buat ibu agar bisa mempertahankan aktivitas menyusui semisal diingatkan untuk menyusui sesering mungkin (on demand), lalu kombinasi menyusui langsung (direct breastfeeding) dengan ASI pompa.
- Kendali pada hoaks
Responden menyebut hoaks benar-benar menghambat layanan antenatal sebab ibu lebih banyak percaya pada hoaks di media sosial atau grup percakapan daripada saran mereka. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah memiliki kendali akan penyebaran hoaks dan nakes diberi pelatihan infodemic management terkait kesehatan ibu dan anak. Pelatihan ini akan membantu nakes memerangi hoaks dan memberikan edukasi yang tepat buat ibu.
- Inovasi ANC dan konseling menyusui
Telemedicine memungkinkan pasien untuk konsultasi hingga memperoleh resep secara digital. Perlu inovasi agar telemedicine juga mencakup ANC sehingga ibu dan anak tetap terpantau kondisi kesehatannya juga aktivitas menyusui bisa terus terjaga.
(els/chs)