Ahli: Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Tetap Perlu Meski Telat

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 20:11 WIB
Suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 tetap perlu dilakukan meski terlambat. Berikut penjelasan ahli.
Suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 tetap perlu dilakukan meski terlambat. Berikut penjelasan ahli. (iStock/Godji10)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 tetap perlu dilakukan meski terlambat karena sejumlah kondisi, termasuk sakit.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa yang terlambat mendapat vaksin dosis kedua, agar tetap mendapatkan suntikan kedua saat kondisi sudah memungkinkan.

Hal itu dikatakannya untuk menjawab kemungkinan seseorang terlambat mendapatkan vaksin dosis kedua karena masalah kesehatan atau kesulitan mendapat vaksin di lokasi tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak apa-apa, masih optimal sampai 28 hari," ujar Siti Nadia, seperti dikutip Antara.

Nadia kemudian mengatakan bahwa dosis kedua vaksin Covid-19 tetap bisa didapatkan meski dosis pertama vaksin Sinovac sudah tiga bulan yang lalu.

Masyarakat pun diimbau tidak perlu khawatir apabila saat ini sedikit terlambat menerima vaksinasi dosis kedua.

"Prinsipnya memang interval pemberian yang terbaik adalah tepat waktu. Namun apabila telat seminggu bahkan sampai tiga minggu dari jadwalnya, itu tidak masalah. Bahkan penelitian di negara lain, contohnya AstraZeneca dan Pfizer, ternyata membuktikan ketika interval waktu pemberiannya diperpanjang, efektivitasnya makin baik," ujar Vaksinolog Dirga Sakti Rambe, seperti dikutip Antara.

Sementara itu, terkait antibodi yang didapatkan, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyatakan, penelitian tentang perpanjangan interval vaksinasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada titer antibodi akhir orang yang divaksin.

Terkait antibodi yang didapatkan, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyatakan, penelitian tentang perpanjangan interval vaksinasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada titer antibodi akhir orang yang divaksin.

Menurut PAPDI, seseorang tidak perlu memulai ulang dosis vaksin atau menambahkan dosis gara-gara interval yang diperpanjang.

Berbicara soal interval antara dosis pertama dan kedua, ada perbedaan sesuai jenis vaksinnya. Vaksin Sinovac misalnya, diberikan 2 dosis dengan interval 2-4 minggu antara dosis pertama dan kedua. Sementara vaksin AstraZeneca memiliki interval selama 12 minggu antara dosis pertama dan kedua.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bila dosis kedua diberikan tertunda lebih dari empat minggu, maka harus vaksin diberikan secepatnya bila sudah memungkinkan. Seseorang yang terlambat mendapatkan suntikan dosis kedua, tak perlu mengulang dosis pertama bila mendapatkan dosis kedua kurang dari dua pekan setelah dosis pertama.

Jadi, berdasarkan penjelasan para pakar kesehatan, Anda sebaiknya disuntik vaksin dosis kedua tepat waktu. Kalau pun terlambat dari waktu yang ditentukan, Anda disarankan segera mendapatkan suntikan dosis kedua saat sudah memungkinkan.

(antara/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER