Alasan Kicauan Burung Liar Semakin Jarang Terdengar

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 11:05 WIB
Kicauan burung liar, baik untuk komunikasi atau kawin, kini semakin jarang terdengar. Pasalnya, dunia terlalu berisik.
Ilustrasi. Kicauan burung liar, baik untuk komunikasi atau kawin, kini semakin jarang terdengar. Pasalnya, dunia terlalu berisik. (rihaij/Pixabay)

Pandemi dan ketenangan

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menjadi lebih bising, dengan semakin banyak kota-kota berkembang, menciptakan lalu lintas yang padat, tak hanya di darat tapi juga di air dan udara.

Namun selama pandemi Covid-19, ada jeda sesaat. Pada tahun 2020, perjalanan udara global turun 60 persen dan transportasi darat turun hampir setengahnya. Para ilmuwan di Eropa menemukan bahwa kebisingan yang disebabkan oleh manusia turun hingga 50 persen setelah lockdown (penguncian) diberlakukan.

Orang-orang menikmati keheningan, kata Mikkelsen. "Tidak ada pesawat terbang di langit begitu juga dengan dan mobil di jalan... Sungguh menakjubkan bisa mendengar dunia, tiba-tiba, bebas dari polusi suara," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia percaya bahwa penguncian virus corona telah membantu orang untuk berhubungan kembali dengan alam dan lebih peduli terhadap lingkungan di sekitar mereka.

Sejak awal pandemi, Quiet Parks International mengatakan telah mengalami lonjakan minat yang besar dan peningkatan nominasi untuk tempat-tempat sepi.

"Saya harap kita bisa mewujudkan keinginan untuk dunia dengan lebih sedikit kebisingan," kata Mikkelsen, "dan menghargai tempat yang kita miliki, di mana kita bisa pergi dan tidak mengalami polusi suara."

Di Indonesia sendiri, ada empat kawasan yang berpotensi masuk dalam daftar Taman Tenang Sedunia, yakni; Hutan Sumatera, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Lorentz.

Daftar lengkap Quiet Parks International bisa dilihat melalui link ini.

[Gambas:Instagram]





(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER