Pulau Bertanah Pelangi di Iran yang Ditinggalkan Portugis

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 17:50 WIB
Pulau Pelangi, begitu sebutan masyarakat sekitar untuk Pulau Hormuz di Iran yang pasir dan tanahnya berwarna gradasi.
Pemandangan Pulau Hormuz di Iran, pulau yang pasir dan tanahnya berwarna-warni. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manusia di zaman prasejarah menggunakan bahan alami untuk membuat karya seni.

Teknik yang sama juga diterapkan di Pulau Hormuz, Iran, yang tanah dan pasirnya berwarna-warni.

Pulau Pelangi, begitu sebutan masyarakat sekitar untuk Pulau Hormuz yang pasir dan tanahnya berwarna gradasi, mulai dari pink, merah, oranye sampai kuning.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandungan warna-warninya lapisan berwarna yang disebut masyarakat 'golak' ini disebut gabungan tanah liat, karbonat, hingga batuan vulkanik yang kaya mineral.

Selain digunakan sebagai bahan pewarna lukisan, karpet dan keramik, pasir dan tanah di pulau ini juga sering digunakan untuk bahan pewarna masakan dan kosmetik.

Secara historis, pulau seluas 42 km persegi ini merupakan area pelabuhan penting.

Pulau ini juga memiliki reruntuhan benteng dan meriam Portugis.

Pada awal abad ke-16, pulau diduduki oleh pasukan Portugis yang menggunakannya sebagai persinggahan kapal-kapal yang berlayar ke Goa, Gujarat, dan Qeshm di dekatnya.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

[Gambas:Instagram]



Pulau Bertanah Pelangi di Iran yang Ditinggalkan Portugis

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER