A TO Z

Mengenal Degenerasi Makula, Penyakit Mata Seiring Usia Tambah

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 14:02 WIB
Seiring pertambahan usia, kemampuan penglihatan mengalami penurunan. Salah satunya karena Degenerasi Makula (AMD). Apa itu?
Seiring pertambahan usia, kemampuan penglihatan mengalami penurunan. Salah satunya karena Degenerasi Makula (AMD). Apa itu? (iStockphoto)

Apa saja gejala penyakit WET AMD?

Penyakit WET AMD bersifat progresif, jika tidak segera mendapatkan penanganan penyakit ini akan memburuk seiring waktu.

Gejala dan perkembangan penyakit WET AMD dapat berbeda-beda di setiap orang.

Gejala yang paling umum yakni berkurangnya kemampuan penglihatan, terutama pada bagian tengah ruang pandang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ditandai dengan penglihatan yang memburam dan bintik hitam pada pusat penglihatan. Tanda lainnya adalah adalah garis lurus terlihat bergelombang atau terdistorsi, serta peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.

Kapankah harus mendapat penanganan jika menderita WET AMD?

Berawal dari keluhan ringan, gejala penyakit WET AMD berkembang secara lambat, membutuhkan waktu beberapa tahun hingga akhirnya menjadi semakin parah.

Namun begitu, jika penglihatan Anda mulai buram, tidak lagi sejelas dulu, atau Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda yang disebutkan di atas, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri ke ahli perawatan mata.

AMD umumnya diderita oleh orang-orang di usia 50 tahun ke atas, jika Anda masuk dalam rentang usia tersebut, tak ada salahnya mengunjungi dokter jika terdapat gangguan penglihatan sekecil apapun atau memeriksakan mata secara berkala meski tak ada keluhan.

Memeriksakan mata dianjurkan setiap dua tahun sekali bagi orang-orang di bawah usia 40 tahun dan sekali setiap 1-2 tahun bagi orang-orang di usia 40 tahun ke atas.

Bagaimana tindakan pencegahan penyakit WET AMD?

Sebuah studi dari Eropa mengungkapkan adanya penurunan prevalensi AMD yang sebagian besar dikarenakan meningkatnya adopsi gaya hidup yang lebih sehat.

Hal-hal berikut dapat membantu melindungi penglihatan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan mungkin dapat membantu menurunkan risiko perkembangan AMD, bahkan jika pasien sudah memiliki AMD:

• Menjaga berat badan ideal
• Mengkonsumsi makanan bernutrisi seperti sayuran hijau, kuning, dan orange, buah, ikan, dan gandum utuh
• Menghindari merokok
• Berolahraga secara teratur
• Menjaga tekanan darah
• Menggunakan kacamata dan topi ketika di luar (untuk menghindari paparan matahari)
• Mengecek mata secara teratur, dan konsultasi ke dokter jika menyadari adanya perubahan penglihatan



Bagaimana penanganan penyakit WET AMD?

Elvioza mengatakan bahwa terapi yang saat ini tersedia bagi pasien wet AMD di Indonesia bukan bertujuan untuk menyembuhkan, namun memperlambat progresivitas penyakit.

"Pengobatan wet AMD merupakan terapi jangka panjang. Bagi dokter, mengontrol cairan retina sangat penting untuk mengendalikan perkembangan penyakit dan memperbaiki kondisi penglihatan.

Berdasarkan pedoman penanganan wet AMD di Indonesia, beberapa terapi yang dapat digunakan meliputi laser fotokoagulasi, terapi fotodinamik, dan anti-VEGF.

Oleh karena itu, kenali gejalanya dengan baik dan segera periksakan.

(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER