Mayapada Hospital Ambil Peran pada Wisata Kesehatan Indonesia
Mayapada Healthcare melalui seluruh unit pelayanan Mayapada Hospital menjadi bagian dari national brand destinasi pada wisata kesehatan (health tourism) Indonesia.
Hal itu ditandai dengan peninjauan sekaligus medical check-up yang dilakukan langsung oleh Wantimpres H.R Agung Laksono; Inspektur Utama (Irtama) Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma, Deputy Bidang Produk Wisata & Penyelenggaraan Kegiatan Rizki Handayani Mustafa, serta Deputy Bidang Koordinasi Pariwisata & Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo R.M Manuhutu di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Penunjukan ini juga sesuai dengan pernyataan Kemenparekraf yang menyebut bahwa wisata medis saat ini menjadi salah satu unggulan dengan potensi dasar diperkirakan mencapai US$179,6 juta dolar pada 2026 mendatang.
Salah satu layanan kesehatan terpadu dalam konsep wisata kesehatan Indonesia yang sekaligus menjadi unggulan Mayapada Hospital terkait spektrum saluran pencernaan yang mencakup penanganan kanker, tumor, operasi terbuka maupun laparoskopi, hingga spektrum penyakit yang berhubungan dengan organ dalam pada saluran cerna.
Selain itu, juga layanan kesehatan kanker dengan seluruh penanganan spektrum kanker; serta layanan orthopedic centre, dengan didukung layanan kedokteran olah raga, hingga semua kasus dengan spektrum tulang lainnya.
Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir mengungkapkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah dan organisasi profesi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran wisata.
"Melihat potensi yang begitu besar, kami yakin dokter-dokter maupun tenaga kesehatan di Indonesia perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya agar mampu bersaing di kancah regional Asia. Harapan kami, program ini dapat memaksimalkan Indonesia untuk bisa masuk ke dalam jajaran trip destination di Asia melalui ruang lingkup Health Tourism," kata Jonathan.
Jonathan mengungkapkan, keterlibatan Mayapada Hospital berawal dari pemilihan rumah-rumah sakit yang memiliki keunggulan pelayanan medik sesuai Katalog Wisata Kesehatan Indonesia 2018 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan dan Kemenparekraf. Dari sana, didapatkan penilaian dari sisi non-klinis oleh Kemenparekraff dan Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (PERKEDWI).
Ketua Umum Pengurus Pusat PERKEDWI Mukti E. Rahadian menambahkan, PERKEDWI memiliki komitmen kuat untuk bekerja sama dengan seluruh pihak di bidang wisata kesehatan Indonesia. Sehingga, profesionalitas para dokter dapat ditingkatkan demi mendorong percepatan penyelenggaraan lima pilar konsep wisata kesehatan Indonesia yang terdiri dari wisata medik Indonesia, wisata kebugaran, estetika, anti penuaan dan herbal Indonesia, wisata ilmu kedokteran dan kesehatan Indonesia, serta wisata kesehatan olahraga Indonesia.
Selanjutnya Jonathan memastikan, seluruh unit Mayapada Hospital menjalankan protokol kesehatan ketat di masa pandemi, termasuk memisahkan alur, gedung perawatan, dan poliklinik untuk pasien Covid-19 dan nonCovid-19. Selain itu, diberlakukan pembatasan keluar masuk pintu utama, skrining suhu tubuh dengan thermal, penyediaan sanitizer di setiap masuk dan keluar, kewajiban memakai masker ganda agar mendapat akses masuk, penyediaan table shield di setiap ruang konsultasi, serta disinfektan berkala di setiap sudut rumah sakit.
(rea)