Dalam sidang tahunan MPR/DPR dan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka HUT RI ke 76, Jokowi mengenakan baju adat suku Badui. Setelan serba hitam, ikat kepala dan tas selempang memang baju adat dan baju harian orang Badui terutama Badui Luar.
Tak hanya menyoal baju adat, suku Badui pun memiliki kuliner khas yang patut dicicip. Berikut beberapa kekayaan kuliner Badui yang tak boleh dilewatkan.
1. Angeun Kotok
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angeun Kotok merupakan hidangan berbahan dasar ayam khas suku Badui. Ini bukan ayam biasa. Mengutip laman Trans7, ayam harus berasal dari luar daerah suku Badui. Sedangkan ayam yang berada di kawasan suku Badui hanya boleh diolah untuk ritual adat demi menjaga kelestarian hutan.
Ayam terlebih dahulu dibakar untuk mengeluarkan kadar lemak sekaligus memberikan aroma khas. Kemudian ayam dibumbui dengan bawang, kunyit, jahe dan honje (kecombrang), lalu dimasak dengan santan dan tomat.
Menyantap Angeun Kotok paling pas saat berkumpul dengan keluarga. Sisa tulang tidak boleh dibuang sembarangan karena diyakini bisa membawa pengaruh buruk buat ayam kampung di sana.
2. Jojorong
Pangan satu ini banyak ditemukan di Banten. Namun sebenarnya jojorong merupakan makanan khas suku Badui. Jojorong merupakan kue atau kudapan yang terbuat dari tepung kanji, tepung beras dan gula merah.
Tekstur jojorong sangat lembut seperti puding. Disajikan dengan daun pisang dan berbentuk seperti mangkuk memanjang. Cairan gula akan keluar dari jojorong saat Anda membenamkan sendok.
3. Pasung Merah
Selain jojorong, kue khas suku Badui lain terdapat pasung merah. Namun tak harus menyambangi kawasan Badui untuk menikmatinya sebab pasung merah kini tersebar di Serang, Lebak, Pandeglang, dan Cilegon.
Kue dibungkus dengan daun pisang dan berbentuk kerucut (corong). Sekilas mirip clorot. Bahan utama kue yakni, santan, tepung sagu, tepung beras dan gula merah. Biasanya untuk menambah aroma dan rasa, campuran adonan ditambah potongan buah nangka atau daging kelapa.
4. Kue Balok Menes
Kue khas suku Badui ini banyak dikembangkan di kawasan luar suku Badui. Kue Balok Menes kini banyak dibuat di kawasan Menes, Pandeglang, Banten.
Kue berbahan utama singkong. Singkong yang sudah dikupas dan dipotong lalu dikukus. Singkong kemudian dihaluskan dan dibentuk kotak-kotak layaknya balok lalu diisi dengan serundeng, bawang goreng, sedikit garam dan minyak kelapa.
5. Apem putih
Apem khas suku Badui sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apem pada umumnya. Hanya saja apem menggunakan campuran tepung beras dan tape (fermentasi). Kue memiliki bentuk mungil dan kenyal apalagi saat disantap bersama gula merah cair.
(els/chs)