Salah satu hal berbahaya tentang gaslighting adalah dilakukan secara bertahap, dari waktu ke waktu. Kebohongan di sini, kebohongan di sana, sering komentar sinis...dan semakin intens.
Bahkan orang yang paling cerdas dan paling sadar diri pun dapat terjerat ke dalam gaslighting, dibuat merasa bersalah, lelah, gelisah, dan akhirnya menuruti realitas yang diinginkan pasangan.
Sementara, berdasarkan buku How to Success Hand Gaslighters & Stip Psychological Bullying karya Preston Ni. Salah satu tanda bahaya gaslighting yang perlu diwaspadai adalah pelaku bakal terus bersikap ofensif atau menyerang korban hingga melemahkan korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban akan merasa putus asa, pesimistis, takut, dan lemah. Korban mulai mempertanyakan persepsi dan dirinya sendiri.
Pada tahap yang ekstrem, pelaku gaslighting yang patologis ingin mengendalikan, mendominasi, dan mengambil keuntungan dari pasangan dalam sebuah hubungan.
Mereka terus-terusan menebar kebohongan yang membuat pasangan merasa salah sehingga dapat mengeksploitasi korban.
Sebagai taktik manipulatif, pelaku akan memperlakukan korban dengan kelembutan dan kebaikan. Mereka juga sering mengaku menyesal atas perbuatannya. Tujuannya adalah untuk membuat korban terus memberi kesempatan.
Waspada dengan hubungan gaslighting karena dapat merusak kesehatan mental. Jika menemukan tanda-tanda hubungan gaslighting, segera tinggalkan pasangan atau hubungi ahli seperti psikolog untuk meminta bantuan.
(agn/agn)