Menikmati Bulukumba dari Ketinggian Desa Wisata Tamatto

CNN Indonesia
Selasa, 31 Agu 2021 11:50 WIB
Desa Wisata Tamatto memiliki hutan karet yang kini telah dikembangkan menjadi objek wisata alam.
Pemandangan dari Desa Wisata Tamatto, Bulukumba, Sulawesi Selatan. (ANTARA Foto / HO/ A Ullah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada banyak jenis hutan di Indonesia, mulai dari hutan hujan tropis hingga hutan bakau. Ada juga hutan bekas produksi yang dikembangkan menjadi objek wisata alam.

Pengelolaan hutan yang tepat, mulai dari penambahan atraksi, amenitas dan akses (3A), tentu saja berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

Tentu saja sang pengelola tidak boleh melupakan faktor keamanan pengunjung dan kelestarian alamnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hutan yang dikembangkan menjadi objek wisata berada di Desa Wisata Tamatto, Bulu Padido, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Hutan di Desa Wisata Tamatto berupa hutan karet yang kini telah ditambahi fasilitas dan layanan 3A demi memberi kenyamanan bagi pengunjungnya.

"Di sana telah dikembangkan Desa Wisata Tamatto, yang memiliki potensi wisata kawasan perkebunan karet Bulu Padido dan menjadi andalan destinasi baru di Bulukumba," kata Kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Muh Ali Saleng, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Senin (30/8).

Suasana di Bulu Padido` di Desa Wisata Tamatto, Kecamatan Ujungloe, Kabupate Bulukumba, Sulawesi Selatan. ANTARA Foto / HO/ A UllahPemandangan dari Desa Wisata Tamatto, Bulukumba, Sulawesi Selatan. (ANTARA Foto / HO/ A Ullah)

Bulu Padido adalah sebuah bukit yang terletak di puncak tertinggi di wilayah Desa Tamatto.

Ketinggiannya mencapai 350 meter di atas permukaan laut, dengan luas sekitar 15 hektare yang dibawahnya dikelilingi hutan karet.

Lokasi Bulu Padido yang berada di ketinggian memudahkan wisatawan saat memandangi penjuru Kota Bulukumba. Menjelang matahari terbenam, suhu juga bakal lebih sejuk.

Hal tersebut dibenarkan Hasriah, seorang pengujung.

Menurut dia, pada akhir pekan lokasi objek wisata alam ini ramai dikunjungi, baik dari wisatawan lokal sampai luar daerah.

Dia mengatakan selain banyak spot untuk berswafoto yang menarik, juga terdapat rute menyusuri hutan, kolam renang, wahana sepeda layang, flying fox, sampai area kuliner, sehingga wisatawan bisa melakukan semua kegiatan wisata dalam satu tempat.

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

 

 

[Gambas:Video CNN]

 

(antara/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER