Tips Membuat Anak Mau Vaksin Covid-19 dari Psikolog

Pemerintah kini sedang menggencarkan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun. Hal ini sejalan dengan pembelajaran tatap muka yang mulai dilakukan di sejumlah daerah.

Namun, vaksinasi pada anak memiliki tantangan tersendiri. Anak sering kali ketakutan dengan jarum suntik. Begitu pula dengan orang tua yang khawatir anak mengalami efek samping seperti demam setelah vaksin Covid-19.

Psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri menekankan vaksinasi Covid-19 pada anak harus tetap dilakukan karena vaksin dapat memberikan perlindungan pada anak dari virus corona.

Alzena menyebut peran orang tua sangat penting untuk menjelaskan pentingnya vaksinasi pada anak. Orang tua haru jujur terkait vaksinasi ini.

"Terutama adalah jujur apa yang akan dialami dan dirasakan anak. Tidak perlu menakut-nakuti, apalagi sampai memarahi," kata Alzena saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (31/8).

Menurut Alzena, anak usia 12 tahun ke atas sudah paham apa yang akan mereka dapatkan saat vaksinasi termasuk efek samping. Jika terdapat penolakan dari anak, orang tua juga mesti sabar, menjelaskan kembali dengan rinci, dan meyakinkan anak agar mau melakukan vaksinasi.

Lihat Juga : Pekan Pertama PTM: Perlukah Orangtua Antar Anak Ke Sekolah?

"Wajar kalau anak khawatir atau takut sakit. Tentunya mereka sudah paham apa manfaat vaksin. Yang perlu didiskusikan dengan mereka adalah reaksi setelah vaksinasi. Yakinkan anak bahwa orang tua akan terus menjaga dan menemani mereka," kata Alzena.

Jelaskan pula bahwa vaksin Covid-19 sama seperti vaksinasi yang sudah pernah dilakukan anak sebelumnya, seperti vaksin campak, vaksin influenza, vaksin cacar, vaksin polio dan beberapa vaksin lainnya.