Jakarta, CNN Indonesia --
Tidak hanya toko yang bisa buka cabang, rambut pun demikian. Saat diperhatikan, rambut terbelah sehingga helainya jadi tipis dan rapuh. Secara teknis rambut bercabang disebut dengan trichoptilosis. Biasanya rambut bercabang mulai bagian akar, tengah maupun ujung rambut.
Rambut bercabang merupakan tanda kerusakan rambut. Direktur artistik Moroccan Oil, Kevin Hughes menyebut ini bisa disebabkan tekanan kimia, termal atau mekanis.
"Stres mekanis adalah yang paling umum, karena ini termasuk kebiasaan yang sulit dihindari, seperti menyikat rambut atau menggunakan ikat rambut," kata Hughes mengutip dari Women's Health Magazine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Anda tidak bisa mengembalikan rambut yang bercabang jadi menyatu kembali. Namun ada sederet cara untuk mencegah rambut jadi bercabang.
1. Trimming rutin
Arsen Gurgov, penata rambut dan pendiri Arsen Gurgov Salon di New York City, menyarankan untuk melakukan trimming atau memangkas ujung rambut secara teratur. Paling tidak, potong ujung rambut Anda tiap 6-8 minggu untuk menjaga ujung rambut tetap sehat.
"Semakin panjang rambut, semakin rentan untuk bercabang, sehingga penting untuk trimming secara reguler," kata Gurgov mengutip dari Byrdie.
Saat rambut makin panjang dan dibiarkan begitu saja, risiko rambut jadi bercabang makin besar.
2. Keramas secukupnya
Rambut selalu terasa segar dan ringan tiap kali keramas. Ini pun mendorong orang untuk sering keramas. Padahal keramas berlebihan justru memicu rambut bercabang. Kenapa?
"Saat rambut Anda basah, itu dalam kondisi paling rapuh, dan kondisi sehari-hari pada rambut basah (dalam bentuk keramas) dapat mengakibatkan ujung bercabang," jelas Gurgov.
Demi menghindari keramas berlebihan, ia memberikan saran sederhana. Tarik rambut ke belakang menyerupai kuncir kuda. Tentukan jumlah sampo sama dengan diameter kuncir kuda.
3. Kebiasaan keramas yang baik
Jika rambut rentan bercabang, pilih sampo yang memiliki manfaat revitalisasi. Sampo diformulasikan untuk mengembalikan kondisi kutikula rambut yang rusak sehingga kembali halus.
Di samping itu, perhatikan kebiasaan saat keramas. Melansir dari Healthline, rambut yang basah sangat rentan rusak sehingga gosok rambut dengan lembut lalu keringkan dengan handuk tanpa digosok terlalu keras. Stres mekanik seperti ini akan merusak kutikula rambut dan rambut jadi bercabang.
4. Bijak menggunakan alat catok
Penggunaan pengering rambut atau alat untuk menata rambut setiap hari bisa membuat rambut kering dan mengubah struktur protein rambut. Jika memungkinkan, biarkan rambut kering secara alami setelah keramas. Anda pun bisa menggunakan kipas angin atau pengering rambut dengan suhu terendah.
Untuk alat catok atau pengeriting rambut, atur suhu di tingkat terendah. Selain itu proteksi rambut dengan produk minyak rambut (hair oil) sebelum bersentuhan dengan alat.
5. Menyisir tak perlu sering-sering
Sebenarnya rambut tidak perlu sering-sering disisir. Menyisir memang membuat rambut lebih rapi, menghindari kusut dan distribusi minyak alami rambut lebih merata. Hanya saja kalau dilakukan terlalu sering malah membuat rambut rusak dan bercabang.
Cukup sisir seperlunya, hindari menarik rambut saat menyisir dan gunakan produk khusus untuk mengurai rambut yang kusut (detangling).
6. Aplikasikan pelembap rambut
Rambut kering, kehilangan kelembapan sangat rentan bercabang. Penting untuk menambahkan pelembap buat rambut semisal, seminggu sekali masker rambut (hair mask) yang memberikan kelembapan hingga ke dalam batang rambut.
Untuk perawatan sehari-hari, gunakan kondisioner setelah keramas. Hair oil dari minyak argan atau shea butter juga disarankan digunakan di ujung-ujung rambut yang rentan rusak.
7. Diet sehat buat rambut
Makanan turut mempengaruhi kesehatan rambut. Rambut bercabang bisa berhubungan dengan diet, hormon juga vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan rambut.
"Perawatan seharusnya menyeluruh dan termasuk menggunakan produk yang tepat dan membuat perubahan relevan pada diet seperti konsumsi lebih banyak omega 3, 6, dan 9 (banyak ditemukan pada minyak ikan, telur dan minyak zaitun), perubahan gaya hidup yang mana termasuk mengontrol stres," kata ahli trikologi, Anabel Kingsley.