Jakarta, CNN Indonesia --
Pekan lalu CNNIndonesia.com sempat menggelar survei singkat kepada pembaca melalui Twitter mengenai keinginan untuk kembali berwisata ke luar negeri.
Dari survei pertama mengenai rencana liburan ke luar negeri, sebanyak 396 responden mengaku tidak punya rencana (46,5 persen), ragu-ragu (26,3 persen) dan punya rencana untuk melakukannya (27,3 persen).
Sementara itu, survei kedua yang diikuti 301 responden sebagian besar mengatakan kalau risiko penularan virus corona (37,5 persen) dan masa karantina (11,6 persen) menjadi dua faktor utama pertimbangan wisata ke luar negeri di tengah pandemi - tentunya selain pertimbangan dana (46,2 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya 4,7 persen responden yang memilih enggan wisata ke luar negeri karena faktor tutupnya objek wisata.
Beberapa negara memang telah melonggarkan gerbang pariwisatanya untuk kembali didatangi wisatawan mancanegara, bahkan dengan "modal" surat vaksinasi wisatawan bisa "terbebas" dari tes covid-19 sampai masa karantina.
Yang menjadi pertanyaan sekarang ialah: pentingkah ke luar rumah hanya untuk berwisata di tengah pandemi?
Sadari bahaya revenge travel
Jawaban untuk pertanyaan 'penting atau tidaknya berwisata di tengah pandemi' memang akan sangat subjektif. Di satu sisi ada yang merasa bosan terlalu lama di rumah dan di sisi lain ada yang merasa ingin membantu pelaku usaha wisata yang telah lama didera pandemi virus corona.
Apapun tujuan Anda berwisata di tengah pandemi sebaiknya patut dipertimbangkan dua kali, mungkin sampai lima kali, terutama karena gencarnya penularan varian covid-19 baru yang seperti bom waktu.
Sebuah unggahan di akun Instagram @pandemictalks bisa dibilang menarik. Dalam seri foto grafis yang diterbitkan pada Selasa (7/9), diketahui kalau masih banyak wisatawan Indonesia yang melakukan "revenge travel" alias pergi pelesir "untuk balas dendam".
[Gambas:Instagram]
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Pandemic Talks menjabarkan kalau revenge travel disebabkan oleh kebosanan di rumah sampai iri melihat kerabat yang bebas bepergian di tengah pandemi.
Bahayanya, ada banyak wisatawan revenge travel yang merasa "pongah" karena dirinya mungkin belum pernah terpapar virus corona sampai saat ini (atau mungkin sudah pernah mengalami lalu sembuh), hingga merasa telah mendapat vaksinasi penuh.
Kasus revenge travel yang pernah terjadi di Indonesia ialah kerumunan objek wisata di beberapa daerah saat libur Lebaran 2021 hingga kerumunan di tempat hiburan malam beberapa waktu yang lalu.
"Kerumunan ialah salah satu hal yang tidak bisa dihindari saat berwisata. Orang yang sering bepergian, apalagi yang kurang menjaga protokol kesehatan, tentu saja lebih berisiko terpapar virus corona saat berwisata," tulis Pandemic Talks.
"Mungkin secara tidak sadar kita membawa pulang virus saat berwisata. Apalagi saat ini varian delta penyebarannya sepuluh kali lebih cepat, sehingga amat berbahaya bagi orang yang nantinya serumah," lanjutnya.
Pandemic Talks juga menggarisbawahi bahwa unggahan foto atau video di media sosial selama seseorang melakukan revenge travel akan "memancing" orang lain yang pemahaman mengenai pandeminya rendah, sehingga orang tersebut bisa ikut berkegiatan yang kurang esensial di luar rumah.
Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menerima kenyataan bahwa kegiatan berwisata memang tak akan lagi mudah setelah pandemi virus corona usai.
Segala persyaratan kesehatan - yang tentunya akan menambah beban dana di luar tiket dan hotel - wajib dimiliki wisatawan sebelum bisa pelesir.
Tapi jangan berkecil hati, karena kita seharusnya bisa melihat gambaran besarnya betapa akan sangat amannya wisata usai pandemi berlalu dengan faktor persyaratan tersebut.
Selagi belum bisa berwisata dengan bebas, hari-hari libur bisa diisi dengan kegiatan pelipur lara di rumah, seperti berolahraga, merawat kesehatan kulit, bertanam, atau membersihkan rumah.
Perbanyak juga pemahaman mengenai pandemi dan pencegahannya, sehingga tidak khawatir berlebihan atau malah menimbulkan hoaks. Dengan membatasi kegiatan kurang penting di luar rumah, sebenarnya kita juga ikut membantu menekan angka penularan virus corona.
Dan kalau diri terus-terusan merasa iri dengan teman yang mengunggah foto liburan di tengah pandemi, mungkin inilah saatnya untuk rehat sejenak dari dunia maya.
[Gambas:Infografis CNN]
[Gambas:Infografis CNN]