Belajar dari Trauma Evakuasi 9/11 di Pencakar Langit New York

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 11:58 WIB
Arsitektur indah atau sampai memecahkan rekor dunia tidaklah cukup, karena gedung "pencakar langit" wajib punya sistem evakuasi teror sampai bencana.
One World Trade Center telah menjadi simbol semangat baru di Amerika Serikat setelah kengerian 9/11. (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ini adalah gedung pencakar langit yang menggantikan Menara Kembar di kaki langit New York. Diresmikan pada tahun 2014, One World Trade Center telah menjadi simbol semangat baru di Amerika Serikat setelah kengerian 9/11.

Sering disebut sebagai "Freedom Tower" atau "Menara Kebebasan", bangunan ini adalah gedung tertinggi di Amerika dengan tinggi 541 meter dan lambang ibu kota ekonomi Negara Paman Sam.

Dari map birunya, menara harus menggambarkan ketangguhan kota New York - dalam hal melihat ke masa depan meskipun ada tragedi - menurut salah satu arsiteknya, Kenneth Lewis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau "Menara Kembar" telah runtuh ke tanah pada tanggal 11 September 2001, tidak ada yang ingin buru-buru menggantinya dengan gedung pencakar langit lain, yang terletak tepat di sebelah "Ground Zero."

Bagi para arsitek di SOM, yang telah membangun banyak gedung pencakar langit di penjuru dunia, ini adalah kesempatan untuk mewujudkan konsep yang telah mereka pikirkan selama bertahun-tahun.

"Kami mengira ini adalah awal milenium, kami berpikir bahwa ini harus menjadi bangunan generasi berikutnya, baik dari segi keamanan, maupun dampak lingkungan," kenang Lewis.

Mempercepat waktu evakuasi

Di antara gambar paling mengerikan dari 9/11 adalah orang-orang yang melompat dari menara untuk menghindari kobaran api.

Arsitek mencari ide tentang cara mengevakuasi orang selain dari tangga. Sempat muncul ide penyelamatan orang dengan meluncur di kawat zip bersama parasut, kenang Lewis.

"Itu adalah ide yang paling menakutkan," katanya. "Kami tidak bisa membayangkan seseorang yang mungkin sedikit kelebihan berat badan atau yang takut melompat keluar jendela."

Pada akhirnya, satu-satunya solusi adalah melindungi bangunan dengan beton bertulang, "cukup luas sehingga orang bisa punya waktu untuk keluar dari gedung saat terjadi bencana atau teror," jelasnya.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...





Belajar dari Trauma Evakuasi 9/11 di Pencakar Langit New York

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER