Tren 'Back to Jamu', Tetap Sehat saat Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 07:17 WIB
Jamu kini jadi tren di masa pandemi Covid-19. Minuman asli Indonesia ini kaya akan manfaat kesehatan.
Jamu kini jadi tren di masa pandemi Covid-19. Minuman asli Indonesia ini kaya akan manfaat kesehatan.(Foto: Safir Makki)

Akademisi dari Fakultas Farmasi UGM, Profesor Suwijiyo Pramono, menjelaskan pengertian jamu bisa dibedah menjadi beberapa unsur, yakni:

  • Berasal dari sumber daya alam asli Indonesia

Suwijiyo menjelaskan jamu adalah ramuan yang berasal dari sumber daya alam baik sumber daya hayati, sumber daya genetik, sumber daya mineral dan warisan budaya pengetahuan dan pemanfaatan jamu. Ini bisa berupa tumbuhan, hewan dan atau mineral asli Indonesia. Dia berkata asli berarti bukan sesuatu yang sifatnya introduksi atau dari luar lalu diadaptasikan semisal Echinacea, Bupleurum atau zaitun.

"Jati Belanda, ini buat pelangsing. Tapi kalau dilihat dari sejarahnya sesungguhnya ini dari Brasil, mungkin dari Suriname lalu orang Belanda yang bawa [ke Nusantara]. Dibilang asli, tetapi perlu ada penelitian," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Kental dengan kearifan lokal

Yang disebut jamu itu diolah atau diramu oleh masyarakat dan atau dunia usaha berdasarkan indikasi geografis, kearifan lokal, atau pengetahuan tradisional secara berkelanjutan serta lestari. Jamu tidak melulu diramu masyarakat saja. Industri atau pengolahan skala besar juga ada.

Kemudian ada kearifan lokal di mana cara pengolahan masyarakat setempat yang khas. Akar kuning, misal, herbal tradisional asal Kalimantan Tengah. Sebenarnya tumbuhan ini mengandung alkaloid berberin yang beracun. Namun masyarakat Dayak merebusnya dengan air payau sehingga tidak beracun.

  • Membawa manfaat

Pemanfaatan jamu haruslah berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang pangan, kebugaran dan kecantikan, pariwisata, budaya dan kesehatan.

"Herbal kaya vitamin dan mineral, menyegarkan badan, memelihara daya tahan tubuh. Jamu digunakan untuk memelihara kecantikan. Lalu bernuansa budaya sebab ada jamu atau ramuan khusus habis bersalin atau jelang pernikahan," tutur Suwijiyo.

  • Aman, bermanfaat dan memenuhi syarat penggunaan

Bagaimana mengukur aman dan bermanfaat? Jamu digunakan sesuai data empiris, kemudian didasari pembuktian ilmiah mulai dari uji praklinis, uji klinis dan survei epidemiologi.

Jamu pun perlu memenuhi persyaratan penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundangan jika diproduksi untuk dipasarkan. Sebaliknya, jika dikonsumsi sendiri, tidak harus mengikuti aturan perundangan.

Upaya Pelestarian Jamu

Potensi jamu Nusantara yang kaya belum diimbangi dengan dokumentasi dan pembuktian secara keilmuan. Kajian etnomedisin pun dirasa penting sebagai upaya dokumentasi sekaligus pelestarian.

"Jangan sampai berdasarkan info mulut ke mulut tanpa dokumentasi utuh. Ini juga diperlukan terlebih saat dikomersialisasikan perlu dokumen empiris untuk data dukung," kata Reri.

Profesor Marina Silalahi, periset sekaligus akademisi dari Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Indonesia, menjelaskan tiap etnis memiliki kearifan lokal termasuk pengetahuan terkait cara menjaga kesehatan. Etnomedisin sendiri berasal dari kata 'ethno' atau etnis dan 'medicine' atau obat.

"Etnomedisin berarti kajian pengobatan tradisional. Ini relatif baru dibanding botani dan kedokteran. Dulu budaya menulis belum ada sehingga diwariskan lewat ukiran candi, ada Lontar Usada di Bali, lalu ada Jampi-jampi Jawi," kata Marina.

Etnomedisin akan membantu masyarakat lebih mengenal potensi obat-obatan tradisional secara menyeluruh baik secara manfaat juga cara penggunaan yang tepat. Marina sendiri sempat beberapa kali riset di pasar-pasar tradisional di Sumatera Utara.

Ia dibuat kagum dengan ragam jenis herbal, cara warga memasarkan ramuan, juga metode penataan kios yang khas. Dari sini ia merasa bahwa perlu ada intervensi untuk mengenalkan serta mengembangkan potensi yang kaya ini.

"Saya anggap eksplorasi ini tidak akan pernah selesai. Kearifan lokal banyak sekali," imbuhnya.

(els/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER