Aneurisma merupakan kondisi kelainan pada pembuluh darah yang dianggap sebagai silent killer. Berikut gejala aneurisma.
Seseorang dengan kondisi pembuluh darah otak pecah yang disebabkan aneurisma dapat berujung pada kondisi fatal. Tak hanya merusak otak, kondisi ini juga dapat membahayakan nyawa.
Kondisi ini terjadi saat pembuluh darah melebar karena struktur dinding pembuluh yang lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya, para pengidap aneurisma seringkali tidak menyadari adanya kelainan ini. Hal ini lantaran aneurisma umumnya diketahui dari pemeriksaan medis rutin.
Akan tetapi, aneurisma yang besar dapat menekan jaringan atau saraf sekitar.
Berikut adalah beberapa gejala aneurisma otak yang patut diwaspadai menurut Head of Neurosurgeon dan spesialis bedah sarah di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Abrar Arham.
Gejala aneurisma:
- Nyeri di sekitar mata
- Mati rasa di salah satu sisi wajah
- Pusing dan sakit kepala
- Kesulitan berbicara
- Keseimbangan terganggu
- Sulit berkonsentrasi atau memiliki daya ingat yang lemah
- Gangguan penglihatan atau melihat ganda
Gejala aneurisma pecah:
- Penglihatan terganggu
- Mual dan muntah
- Kehilangan kesadaran
- Kejang
- Sulit berbicara
- Lumpuh atau kelemahan pada tungkai atau salah satu sisi tubuh
Jika ada kecurigaan ke arah gejala aneurisma otak. Anda harus melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengonfirmasi diagnosis.
Berikut beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan, seperti:
- MRI: Tindakan ini untuk mendeteksi ada tidaknya aneurisma otak.
- CT Scan: Ini untuk memastikan ada tidaknya perdarahan di otak akibat pecah atau bocornya aneurisma otak.
- Angiografi otak: Ini untuk memastikan ada tidaknya kelainan di pembuluh darah otak, termasuk mendeteksi aneurisma otak. Angiografi bisa dilakukan dengan CT scan (CTA) atau dengan MRI.
Simak penjelasan soal gejala aneurisma di halaman berikut.
(tim)