Mengenal Cancel Culture, Ramai-Ramai Memboikot Orang Lain

CNN Indonesia
Jumat, 24 Sep 2021 18:30 WIB
Cancel culture kini semakin sering digaungkan terutama di media sosial. Kenali selengkapnya mengenai cancel culture.
Cancel culture kini semakin sering digaungkan terutama di media sosial. Kenali selengkapnya mengenai cancel culture.(Foto: iStockphoto/wildpixel)

Meski terlihat hanya me-cancel mereka yang terlibat masalah, budaya ini ternyata dinilai bisa jadi sangat beracun atau toksik.

Menurut Koentjoro, budaya ini dapat berkembang menjadi perilaku main hakim sendiri yang dilakukan orang dengan cara berkelompok di media sosial. Bullying di media sosial ini dapat merusak mental seseorang.

Koentjoro mengatakan orang yang di-cancel dapat merasa diri tidak berguna, down, bahkan paling fatal bisa bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana tidak, cancel culture ini biasanya diikuti dengan ujaran yang tidak baik di media sosial, menghina kepada pihak yang di-cancel. Bayangkan mental orang tersebut bagaimana setelah mendapat cacian dari banyak orang di media sosial," kata dia.

Tak hanya itu, cancel culture semakin terasa menyesakan karena jejak digital biasanya tak mudah dilupakan seseorang. Menurut Koentjoro, cancel culture dapat merusak kebebasan berbicara.

"Kritik memang bagus, tapi kalau sampai berakhir memboikot atau cancel cukture begini kan sama saja dengan mengekang kebebasan berbicara," kata dia.

(tst/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER