Berikut jenis pengobatan kanker rahim.
Terapi hormon digunakan untuk memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker rahim yang memiliki reseptor terhadap hormon tersebut. Tumor ini umumnya adenokarsinoma dan grade 1 atau 2.
Terapi hormon untuk kanker rahim sering kali melibatkan hormon seks progesteron dosis tinggi yang diberikan dalam bentuk pil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terapi hormon lainnya termasuk alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan penghambat aromatase (AI), seperti anastrozole (Arimidex), letrozole (Femara), dan exemestane (Aromasin), yang sering digunakan untuk pengobatan kanker payudara.
Efek samping dari terapi hormon sebagai obat kanker rahim mungkin termasuk retensi cairan, peningkatan nafsu makan, insomnia, nyeri otot, dan penambahan berat badan. Sebagian besar efek samping dapat dikelola dengan bantuan tim perawatan kesehatan.
Terapi bertarget adalah perawatan yang menargetkan gen spesifik kanker, protein, atau lingkungan jaringan yang berkontribusi pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup kanker.
Jenis pengobatan ini menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dan membatasi kerusakan sel sehat.
Imunoterapi, juga disebut terapi biologis, dirancang untuk meningkatkan pertahanan alami tubuh untuk melawan kanker.
Terapi menggunakan bahan yang dibuat baik oleh tubuh atau di laboratorium untuk meningkatkan, menargetkan, atau memulihkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Berbagai jenis imunoterapi dapat menyebabkan efek samping yang berbeda. Efek samping yang umum termasuk reaksi kulit, gejala seperti flu, diare, dan perubahan berat badan.
Bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan efek samping obat kanker rahim imunoterapi yang direkomendasikan.
(agn)