Dua ilmuwan yang berbasis di Amerika Serikat, David Julius dan Ardem Patapoutian berhasil meraih Nobel bidang fisiologi dan kedokteran. Mereka mendapatkan penghargaan Nobel karena penemuan reseptor suhu dan sentuhan. Dalam penelitiannya, Julius menggunakan cabai.
Julius adalah seorang profesor di University of California, San Francisco. Dia lahir pada 4 November 1955 di New York. Sedangkan Patapoutian adalah profesor di Howard Hughes Medical Insitute di Scripps Research di La Jolla, California. Dia lahir di Lebanon pada 1967 lalu.
Mereka berhasil menjelaskan bagaimana mekanisme manusia merasakan suhu dan tekanan melalui impuls saraf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"David Julius menggunakan capsaicin, senyawa pedas dari cabai yang menyebabkan sensasi terbakar, untuk mengidentifikasi sensor di ujung saraf kulit yang merespons panas," kata Majelis Nobel dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan hadiah tersebut, dikutip dari CNN.
![]() David Julius |
Sementara itu Patapoutian menggunakan sel yang sensitif terhadap tekanan untuk menemukan kelas sensor baru yang merespons rangsangan mekanis di kulit dan organ dalam.
"Penemuan ini membuka rahasia alam ... Ini menjelaskan pada tingkat molekuler bagaimana rangsangan ini diubah menjadi sinyal saraf. Ini adalah penemuan penting dan mendalam," kata Sekretaris Majelis Nobel dan Komite Nobel, Thomas Perlmann.
![]() Ardem Patapoutian |