Jongno 3-ga lebih dari sekadar tempat untuk minum, menari, bertemu orang. Ini adalah simbol ketekunan dan ketahanan selama beberapa dekade dalam menghadapi diskriminasi yang tidak dapat lagi ditoleransi oleh komunitas LGBTQ+ di Korea Selatan.
"Ini adalah kiblat gay Korea Selatan yang bahkan diketahui oleh orang-orang heteroseksual," kata Chun Jung Nam, aktivis LGBTQ+ dan pemilik bar gay Friends.
"Anda tidak perlu menyembunyikan diri Anda di Jongno."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada banyak bar gay yang bisa dikunjungi di sekitar Seoul. Tapi jangan lupakan juga keberadaan toko buku dan galeri seni yang memajang karya kaum LGBTQ+.
Sunny Books di Usadan-gil merupakan toko buku yang bisa didatangi untuk membeli karya-karya bertema LGBTQ+.
Pemilik toko buku tidak terlalu senang karena sebagian besar budaya LGBTq+ berpusat di sekitar kelab malam dan bar, jadi dia memulai toko kecil ini untuk mereka yang juga menginginkan tempat yang nyaman untuk nongkrong di siang hari.
Ada banyak buku independen hingga pernak-pernik LGBTQ+ yang bisa dibeli di sini.
Sementara Freckels ialah galeri seni yang juga dibuka oleh Sunny Books. Selain tentang seni, tempat ini juga sering menggelar diskusi mengenai berbagai isu kehidupan.