Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin pemberian vaksin Sinovac buat anak-anak usia 6-11 tahun.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, penerbitan EUA itu telah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) terhadap data mutu vaksin yang mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
"Jadi sekarang penggunaan dari vaksin Sinovac sudah bisa digunakan untuk anak 6 sampai11 tahun ," kata Penny dalam konferensi pers daring, Senin (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait vaksinasi anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sudah memberi rekomendasi terkait kondisi anak yang tidak disarankan untuk mendapat vaksinasi covid-19.
Mengapa anak juga harus mendapatkan vaksinasi covid-19?
Di Indonesia, tedapat 13 persen kasus positif Covid-19 pada anak. Meskipun dengan gejala ringan, tapi anak-anak bisa menularkannya kepada orang lain.
Dari data hasil uji klinis satu, dua dan tiga yang dilakukan di Bangkok, Thailand, Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Kusnandi Rusmil menyebut hasilnya aman digunakan untuk anak-anak.
"Selama ini belum ada kasus efek samping pada anak akibat vaksin Sinovac. Kan KIPI [Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi] itu ada reaksi lokal dan sistemik. Lokal adalah bengkak di empat suntikan dan kemerahan. Itu selalu ada tapi di tolelir dan biasanya itu diobservasi selama 30 menit pertama, lalu 1 jam selanjutnya. Kalau bagus, artinya hasilnya bagus."
"Kemudian reaksi sistemik, yakni efek yang tidak dapat diperkirakan. Umpamanya ada yang masuk Rumah sakit itu akan dipantau selama sebulan. Dan hasilnya ternyata yang dapat placebo dan vaksin sam," jelasnya.
Berikut Syarat pemberian vaksin sinovac buat anak.
Demi keamanan dan kenyamanan dalam pemberikan vaksin Sinovac untuk anak-anak usia 6-11 tahun, Kusnandi memberikan beberapa syarat utama untuk anak bisa mendapatkan vaksin covid-19.
1. Untuk Usia 6 Tahun Ke Atas
Pertama, pemberian imunisasi vaksin Covid-19 ini harus dilakukan untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas dengan dosis yang sudah disesuaikan.
Hal ini sesuai dengan rekomendasi dan anjuran yang diberikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Anak-anak akan diberikan dosis sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,3 mikrogram. Dosis itu lebih rendah dibandingkan dengan yang diberikan untuk remaja dan orang dewasa.
Meski dosis yang dipakai rendah, Kusnandi memastikan efektivitasnaya tinggi berdasarkan hasil uji klinis.
2. Anak Harus Sehat
Anak-anak usia 6 tahun ke atas yang akan disuntikkan vaksin harus dalam keadaan sehat dan sedang tidak dalam keadaan sakit.
Selain itu, suhu tubuh anak harus normal yang akan mendapatkan suntikan vaksin dipastikan tidak boleh lebih dari 37,5 derajat celcius.
Anak-anak dengan kormobid, seperti penyakit kanker atau sejenisnya tidak bisa mendapatkan dosis vaksin Covid-19 Sinovac ini.
3. Jarak Antar Dosis 28 Hari
Kusnandi menyebut jarak antara pemberian dosis pertama dan dosis kedua yakni satu bulan atau 28 hari paling cepat. Hal ini berbeda dengan jarak antar dosis yang diberikan untuk remaja dan orang dewasa yang hanya 14 hari.
Jeda jarak inidisebut Kusnandi diberikan berdasarkan hasil dari uji coba klinis tahap pertama, kedua dan ketiga yang telah dilakukan di Bangkok, Thailand. Hasilnya pun aman dengan efektivitas yang tinggi.
4. Berjarak 1 Bulan dari Imunisasi Lainnya
Bagi anak-anak usia 6-11 tahun yang belum mendapatkan imuniasasi dasar anak seperti DTP, MR/MMR, Tifoid, HPV, dll harus ada jarak antara pemberian vaksin tersebut dengan vaksin Covid-19. Biasanya pemberian imunisasi dasar diberikan untuk anak usia 0-18 tahun.
Berdasarkan hasil uji klinis, Kusnandi mengatakan minimal harak satu bulan atau satu bulan lebih antara pemberian imuniasi dengan vaksin dosis kedua.