Mengenal Ciri-Ciri Nyeri Haid yang Berlebihan
Hampir setiap perempuan merasakan nyeri pada bagian perutnya saat hari pertama menstruasi. Bahkan tak jarang berujung menghentikan segala aktivitas karena rasa nyeri yang tak berkesudahan.
Dari sebuah survei yang dilakukan pada 2009 menemukan bahwa sebanyak 72 persen perempuan Indonesia mengalami masalah kewanitaan. Sementara itu, 62 persen merasakan nyeri haid.
Untuk itu, kenali ciri-ciri nyeri haid yang berlebihan yang hampir dirasakan perempuan saat hari pertama menstruasi.
Rasa nyeri saat menstruasi membuat perut dan pinggang terasa begitu sakit bisa disebabkan karena adanya proses ilmiah yang terjadi dalam tubuh.
Ciri Nyeri Haid yang Tak Normal
Rasa nyeri saat haid muncul ketika tubuh melepaskan hormon prostaglandin yang bekerja merangsang kontraksi otot yang diperlukan untuk meluruhkan dinding rahim.
Berikut ciri-ciri nyeri haid yang berlebihan yang perlu diketahui yang dikutip dari MayoClinic:
- Gejala nyeri haid ini biasanya dialami perempuan pada usia 15-44 tahun
- Nyeri yang dimulai 1 hingga 3 hari sebelum menstruasi. Puncak nyeri dirasakan 24 jam setelah awal menstruasi dan akan mereda dalam 2 hingga 3 hari
- Sakit perut terus menerus di bagian perut bagian bawah
- Rasa nyeri yang menjalar ke punggung dan paha
- Dapat disertai rasa pusing hingga mual.
Penyebab Nyeri Haid
Penyebab nyeri haid juga biasa dengan dismenorea ini terdapat dua macam, yaitu dismenorea primer dan sekunder.
1. Dismenorea primer
Dismenorea primer atau nyeri haid primer ini disebabkan faktor intrinsik uterus atau dari dalam rahim itu sendiri. Ini biasanya dirasakan pada perempuan pada umumnya.
Hal ini dikarenakan ketidakseimbangan hormon streoid seks. Biasanya nyeri haid ini terasa ringan atau berat pada perut bagian bawah bahkan sampai bokong dan sisi medial paha.
Selain itu ada juga gangguan lainnya seperti mual, muntah, dan gangguan buang air besar. Bahkan pada kondisi yang berat, seseorang bisa kehilangan kesadaran atau pingsan.
Lihat Juga : |
2. Dismenorea Sekunder
Nyeri haid yang berlebihan lainnya adalah dismenorea sekunder. Biasanya gejala ini terjadi karena masalah organik.
Nyeri haid ini terjadi karena ada kelainan di bagian pelvis seperti mioma, kista, adenomiosis (masuknya darah yang meluruh ke dinding rahim), endometriosis (masuknya darah yang meluruh ke dalam perut dan radang panggul).
Nyeri haid ini bisa terjadi kapan saja, bahkan seseorang bisa mengalaminya sepanjang hidup. Dismenorea sekunder tidak bisa hilang dengan minum penghilang rasa nyeri.
Rasa nyeri haid ini hanya bisa dihentikan jika penyebabnya ditangani oleh tim medis, apalagi jika ditemukan tumor maka harus ada tindakan operasi.
(auz/fef)