Cairan pelumas seharusnya digunakan untuk membantu aktivitas seksual. Namun dalam sebuah video yang beredar di YouTube Shorts, seorang wanita terlihat memakai pelumas atau lube untuk wajahnya.
Pelumas yang biasa digunakan untuk hubungan seks dioleskan pada wajah layaknya pelembap. Tidak cukup sampai di situ, pelumas juga dicampurkan dengan foundation baru diaplikasikan ke wajah.
Apa penggunaan pelumas sebagai alas foundation disarankan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitria Amalia Umar, dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Gandaria dan RS Siloam Simatupang, menuturkan pelumas tidak disarankan untuk digunakan atau kontak dengan kulit dalam jangka lama, apalagi kontak dengan kulit wajah. Dia berkata pelumas bisa memicu jerawat.
"Pelumas mengandung berbagai bahan, di antaranya propylene glycol dan castor oil yang bersifat menutup pori (komedogenik) sehingga bs mencetuskan jerawat, selain itu bs jg menyebabkan iritasi dan reaksi alergi," jelas perempuan yang akrab disapa Amel via pesan singkat, Selasa (9/11).
Di samping itu, ada beberapa pelumas yang mengandung perisa tertentu, pewarna dan pewangi. Bahan-bahan ini bisa memicu dermatitis kontak. Amel menyarankan untuk menggunakan produk skincare sesuai kegunaan.
"Sebaiknya gunakan moisturizer yang bersifat non-komedogenik, atau primer sesuai jenis kulit," imbuhnya.
Melansir dari berbagai sumber, sebaiknya pemilihan pelembap sesuai dengan jenis kulit. Untuk kulit kering, baik menggunakan pelembap berupa krim berbasis minyak. Sementara kulit berminyak, bukan berarti tidak perlu pelembap. Pemilik kulit berminyak disarankan menggunakan pelembap berbasis air. Kemudian untuk kulit sensitif sebaiknya menggunakan pelembap dengan kandungan yang bersifat menenangkan.
(els/chs)