Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun berdampak pada sistem reproduksi wanita. Studi baru menunjukkan pandemi Covid-19 yang memicu stres yang tinggi membuat siklus menstruasi dan gairah seks terganggu.
Hasil penelitian ini didapat setelah peneliti menganalisis survei lebih dari 1.300 perempuan. Survei ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi pada kesehatan reporoduksi.
Survei ini menanyakan sejumlah pertanyaan terkait kecemasan, depresi, kualitas tidur, dan juga siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 50 persen perempuan mengaku mengalami perubahan siklus menstruasi sejak awal pandemi. Sebanyak 64 persen perempuan juga mengalami gejala pramenstruasi yang lebih parah. Sebagian juga melaporkan penurunan gairah seks.
Lebih dari setengah wanita yang disurvei melaporkan perubahan keseluruhan dalam siklus menstruasi mereka sejak awal pandemi. Sementara 64 persen mengatakan mereka mengalami gejala pramenstruasi yang lebih buruk dan lebih dari setengahnya melaporkan penurunan gairah seks.
Menurut peneliti, gangguan ini muncul karena tekanan yang tinggi saat pandemi. Stres mempengaruhi tingkat hormon sehingga menyebabkan mekanisme di dalam tubuh ikut terganggu.
Dibandingkan pada masa sebelum pandemi, studi ini menemukan perempuan mengalami depresi, kecemasan, dan kurang tidur dua kali lebih berat.
Peneliti merekomendasikan agar perempuan mendapatkan perawatan medis dan dukungan mental yang tepat untuk mengatasi dampak pandemi ini.
"Temuan kami menyoroti kebutuhan nyata untuk memberikan perawatan medis dan dukungan kesehatan mental yang tepat kepada wanita yang terkena gangguan menstruasi, mengingat beban psikologis yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait dengan pandemi," kata peneliti Michelle Maher, dikutip dari Independent.