Memberikan gadget, baik itu tablet atau handphone, untuk anak bermain terkadang menjadi hal yang terpaksa dilakukan orang tua. Alasannya demi membuat anak tenang, sementara para orang tua bisa mengerjakan tugas lain.
Kendati demikian, memberi anak gadget sebenarnya bukan hal yang baik. Pasalnya, ini dapat berakibat pada stimulus dan saraf motorik anak, termasuk membuat anak terlambat bicara.
Psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, Anastasia Satriyo mengatakan, sebaiknya pemberian gadget untuk anak dibatasi terutama pada batita atau bayi di bawah tiga tahun. Dia bahkan menyarankan agar anak yang baru memasuki usia 6 bulan tidak diberi gadget sama sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak kasusnya, saya banyak menangani anak yang terlambat bicara karena sudah diberi gadget sejak usia 6 bulan," kata Anas dalam acara yang digelar Early Learning Center yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (15/11).
Penggunaan gadget memang tak sepenuhnya dilarang, tetapi para orangtua sebaiknya melakukan kontrol yang benar-benar ketat. Misalnya, kata Anastasia, dengan menjadwal anak hanya boleh bermain gadget selama 30 menit sehari di usia 4 tahun.
Sementara, dia menganjurkan bahwa anak di usia satu atau dua tahun sebaiknya tidak bermain atau diberi gadget.
"Karena usia ini anak sedang tumbuh, lebih baik ajak bermain dan berkomunikasi dengan orang tua," kata Anastasia.
Lebih lanjut, Anastasia mengungkapkan bahwa penggunaan gadget dapat berpengaruh pada stimulasi mata, kehilangan fokus, lambat bicara hingga tidak bergairah untuk bersosialisasi dengan orang lain dan ketagihan bermain gadget.
"Kalau sudah begini, mau tidak mau harus datang ke profesional untuk melihat sejauh mana anak yang kecanduan ini bisa diperbaiki," ujarnya.
(tst/agn)