Pembukaan kembali Maya Bay datang dengan beberapa aturan ketat.
Perahu tidak akan bisa masuk ke teluk. Sebaliknya, pengemudi harus menurunkan penumpang di dermaga yang terletak di belakang pulau, yang terbilang cukup jauh dari teluk.
Hanya delapan speedboat yang diizinkan berlabuh di sana pada satu waktu, dan kunjungan akan dibatasi pada satu jam, dengan maksimum 300 wisatawan diperbolehkan per putaran, mulai pukul 10.00-16.00 setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Varawut mengatakan pemerintah sekarang sedang bekerja untuk menyelesaikan dermaga baru dan menyiapkan area yang ditunjuk untuk wisata bahari, yang akan siap untuk pembukaan kembali 1 Januari 2022.
Awalnya, para pejabat mengatakan Maya Bay akan ditutup hanya selama empat bulan.
Tetapi mereka memperpanjang penutupan dengan tambahan dua tahun, dengan alasan perlunya lebih banyak waktu untuk menanam kembali karang di teluk dan memperluas fasilitas pengunjung.
Saat ini, perahu diizinkan memasuki batas luar teluk.
Pantai Maya Bay terlarang dimasuki, tetapi pengunjung masih dapat melihat pantai dari perahu mereka.
Snorkeling di depan teluk di zona yang ditentukan juga masih diperbolehkan.
![]() |
Pada 1 November, Thailand melonggarkan pembatasan karantina untuk pelancong yang telah tinggal minimal 21 hari di salah satu dari 63 negara dan wilayah "berisiko rendah" yang disetujui - termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, India, dan Kanada.
Pelancong asing yang masuk yang memenuhi persyaratan hanya perlu menginap satu malam di hotel yang disetujui pemerintah, sambil menunggu hasil tes Covid-19 yang diberikan pada saat kedatangan.
Turis yang tidak sepenuhnya divaksinasi dengan vaksin yang disetujui harus dikarantina, di hotel yang telah dipesan sebelumnya dan disetujui pemerintah selama 10 hari setelah kedatangan.
Pembukaan kembali Thailand dilakukan menjelang musim ramai turis.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada pertengahan Oktober, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan, pelonggaran pembatasan diperlukan untuk memungkinkan Thailand mengambil keuntungan dari para pelancong yang ingin berkunjung selama liburan musim dingin mendatang.
"Kita harus bertindak cepat tetapi tetap hati-hati dan tidak melewatkan kesempatan untuk menarik beberapa pelancong musim liburan akhir tahun dan Tahun Baru, untuk mendukung jutaan orang yang mencari nafkah dari pariwisata kita," katanya.
Sebelum pandemi, pariwisata menyumbang sekitar 15 persen dari PDB Thailand, menurut angka Bank Dunia.