Jakarta, CNN Indonesia --
Jika Brasil punya patung Christ the Redeemer (Kristus Sang Penebus), maka Indonesia punya patung Yesus Buntu Burake.
Patung Yesus Buntu Burake memiliki nama Patung Yesus Kristus Memberkati. Lokasinya di Kota Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Patung Yesus ini tidak kalah megahnya dengan patung serupa yang ada di kota Rio de Janeiro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan patung yang berada di ketinggian 40 meter menghadap Kota Makale ini adalah yang tertinggi di dunia.
Pembangunan patung ini dimulai pada tahun 2013, dirancang oleh Supriadi, seniman Yogyakarta, dengan dukungan Hardo Wardoyo Suwarto, dan dibuat atas permintaan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo untuk mempromosikan pariwisata di Tana Toraja.
Bagian dari patung berbahan perunggu ini dikembangkan sepotong demi sepotong di Yogyakarta.
Pada 2014, bagian patung mulai disusun di Bukit Buntu Burake yang memiliki ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut.
Peresmian dilakukan pada 23 Desember 2018 oleh Presiden Joko Widodo.
Dari Bukit Buntu Burake - yang notabene perbukitan batu gamping (karst) - wisatawan dapat melihat pemandangan Kota Makale dengan deretan perbukitan yang indah nan megah.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Kawasan Obyek Wisata Religi Buntu Burake dikelilingi oleh empat kampung, yaitu; Kampung Buisun di sebelah utara; Kampung Lea di sebalah timur; Kampung Limbong di sebelah selatan; dan Kampung Burake di sebelah barat.
Usai trekking dan berfoto di area Patung Yesus Buntu Burake, wisatawan juga bisa sekaligus menjelajah Goa Bunda Maria di dekatnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku sangat bangga dengan eksistensi Patung Yesus Buntu Burake.
"Ini adalah salah satu ikon di Tana Toraja yang merupakan patung tertinggi di dunia, dibandingkan dengan patung serupa yang ada di Rio de Janeiro. Baik dari segi tinggi ukuran patung, maupun keberadaannya dari atas permukaan laut. Ini yang perlu kita sambut karena ini sudah membawa Toraja mendunia," kata Menparekraf Sandiaga Uno, saat melakukan kunjungan pada Minggu (21/11).
 Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Patung Yesus Buntu Burake di Tana Toraja, Sulawesi Utara, pada Senin (22/11/2021). (Dok Kemenparekraf) |
Sandi lanjut mengatakan, keberadaan patung ini tidak hanya sebagai objek wisata religi, tapi juga simbol kebhinekaan budaya dan agama di Tanah Air.
"Sekarang tugas saya adalah membawa dunia ke Toraja karena jika kita sudah labeli ini sebagai yang tertinggi di dunia, berarti ini adalah destinasi yang sangat layak dikunjungi wisatawan mancanegara," ujarnya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan, tahun depan Kemenparekraf bersama stakeholder pariwisata di Sulawesi Selatan, dan Tana Toraja pada khususnya akan menggelar konferensi internasional.
Pada tahun 1974, Pacific Asia Travel Assosiation (PATA) menggelar konferensinya di Toraja.
Sejak saat itu, banyak wisatawan mancanegara yang datang, bahkan menjadikan Toraja sebagai destinasi kedua yang paling diminati wisatawan setelah Bali.
"Kita harapkan nantinya juga terjadi letupan dan loncatan dengan bingkai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Tana Toraja. Mudah-mudahan dapat membangkitkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja," pungkasnya.
[Gambas:Photo CNN]