Meskipun "es biru" di Antartika sangatlah indah, hal ini juga dapat mengkhawatirkan bagi pilot karena memantulkan cahaya yang silau.
Mipuri menambahkan: "Refleksi cahaya pada es sangatlah luar biasa, dan kacamata yang tepat dapat membantu Anda menyesuaikan pengelihatan antara lanskap dan instrumentasi."
Penerbangan pertama yang tercatat ke Antartika adalah monoplane Lockheed Vega 1 pada tahun 1928, dikemudikan oleh George Hubert Wilkins, seorang pilot dan penjelajah militer Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lepas landas dari Deception Island di South Shetland Islands.
Proyek ini didanai oleh William Randolph Hearst, taipan penerbitan Amerika yang kaya.
Penerbangan eksplorasi singkat seperti ini bisa membantu para ilmuwan dan pembuat peta mendapatkan informasi penting tentang topografi Antartika.
Sampai hari ini, tidak ada bandara di "Benua Putih", tetapi ada 50 landasan pacu.
Australia dan Afrika Selatan hanyalah dua dari kekuatan global yang memiliki kepentingan di Antartika.
Seperti yang dicatat oleh situs web penerbangan Simple Flying, stasiun penelitian Rusia di Antartika menyelenggarakan setengah lusin penerbangan uji coba ke landasan es biru setinggi 914 meter antara 2019 dan 2020.
Penerbangan uji coba itu juga dilakukan oleh pesawat berbadan lebar.
Karena sebagian besar orang pergi ke Antarika melalui kapal, melihat pendaratan A340 di landasan es tentu saja dramatis -- dan berarti kemungkinan akan ada lebih banyak pendaratan seperti itu di masa depan.